Makalah
PROSES-PROSES MANAJEMEN PENDIDIKAN
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia
Universitas Syiah Kuala
Darussalam, Banda Aceh
2013
KATA
PENGANTAR
Puji dan
syukur penulis sampaikan ke hadirat Allah swt. yang telah melimpahkan rahmat-Nya
sehingga makalah yang berjudul “Proses Manajemen” dapat terselesaikan. Salawat
dan salam penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad saw. beserta keluarga dan
sahabat beliau.
Makalah ini dapat diselesaikan
dengan baik tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak baik secara langsung
maupun tidak langsung. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen
pengasuh mata kuliah Pengantar Manajemen Pendidikan dan kepada semua pihak yang
telah ikut membantu.
Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan meskipun penulis telah berusaha semaksimal mungkin
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang ada. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan segala kritikan dan saran yang membangun dari berbagai
pihak agar dalam penulisan makalah selanjutnya dapat terselesaikan dengan lebih
baik.
Banda
Aceh, 10 April 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan................................................................................................ 1
1.1
Latar Belakang Masalah........................................................................ 1
1.2
Rumusan Masalah.................................................................................. 2
BAB II Pembahasan................................................................................................ 3
2.1
Proses Manajemen Pendidikan............................................................. 3
2.1.1
Perencanaan....................................................................................... 3
2.1.1.1 Tujuan Perencanaan ................................................................. 3
.................. 2.1.1.2 Fungsi
Perencanaan.................................................................. 4
2.1.1.3 Bentuk-bentuk Perencanaan..................................................... 4
2.1.2
Pengorganisasian................................................................................ 6
2.1.2.1 Struktur Pengorganisasian........................................................ 7
2.1.2.2 Komponen Pengorganisasian.................................................... 8
2.1.2.3 Langkah-langkah Pengorganisasian.......................................... 8
2.1.2.4 Prinsip-prinsip Pengorganisasian............................................... 9
2.1.3 Pengarahan.......................................................................................... 9
2.1.3.1 Tujuan Pengarahan.................................................................... 10
2.1.3.2 Prinsip-prinsip Pengarahan........................................................ 10
2.1.3.3 Cara-cara pengarahan................................................................ 10
2.1.4 Pengawasan......................................................................................... 11
2.1.4.1 Bentuk-bentuk Pengawasan..................................................... 11
2.1.4.2 Sasaran Pengawasan................................................................. 11
2.1.4.3 Rancangan Sistem Pengawasan................................................ 12
2.1.5 Penataan Staf...................................................................................... 13
2.1.5.1 Program Pelatihan dan Pengembangan Staf............................. 14
2.1.6 Pengendalian....................................................................................... 14
2.1.6.1 Langkah-langkah Pengendalian................................................ 14
2.1.6.2 Karakteristik Pengendalian Yang Efektif................................. 15
2.1.7 Penilaian.............................................................................................. 15
2.1.7.1 Fungsi Penilaian........................................................................ 15
BAB III Penutup..................................................................................................... 16
3.1 Kesimpulan............................................................................................ 16
3.2 Saran...................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 18
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Organisasi,
administrasi, dan manajemen adalah tiga hal yang tak dapat dipisahkan karena
ketiganya saling bertalian. Organisasi adalah sekumpulan orang dengan ikatan
tertentu yang merupakan wadah untuk mencapai cita-cita atau tujuan. Mula-mula
mereka mengintegrasikan sumber-sumber materi maupun sikap para anggota yang
dikenal sebagai manejemen dan akhirnya barulah mereka melaksanakan
kegiatan-kegiatan untuk mencapai cita-cita tersebut. Pelaksanaan
kegiatan-kegiatan tersebut dinamakan administrasi.
Menurut seorang ilmuan bernama R. Terry manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian yang dilakukan uituk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Menurut seorang ahli kenamaan lainnya, Stonner James AF manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian. Upaya anggota organisasi dan menggunakan semua sumberdaya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut seorang ilmuan bernama R. Terry manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian yang dilakukan uituk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Menurut seorang ahli kenamaan lainnya, Stonner James AF manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian. Upaya anggota organisasi dan menggunakan semua sumberdaya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Manajemen dalam frame
pendidikan didefinisikan sebagai usaha sadar yang dilakukan oleh mereka yang
terlibat dalam organisasi pendidikan untuk bekerja sama guna memanfaatkan
sumber daya pendidikan baik personil; manusia, maupun materil; dana, sarana dan
prasarana agar tercapainya keefektifan dan keefisiensian pendidikan.
Dalam ilmu manajemen pendidikan pendapat kedua ahli tersebut dijabarkan
menjadi proses-proses manajemen pendidikan yang dimulai dengan kegiatan
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan,
penataan staf, pengendalian dan penilaian.
1.2 Rumusan Masalah
Sehubungan dengan latar
belakang yang telah dipaparkan yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini
adalah apasajakah kegiatan-kegiatan yang tergolonng dalam proses-proses
manajemen pendidikan itu dan bagaimana pula fungsi serta bentuk dari
proses-proses tersebut?
BAB II
Proses Manajemen Pendidikan
2.1 Perencanaan
Penentuan alternatif
dari sekian alternatif yang ada dapat menentukan tentang apa, siapa, mengapa,
kapan, bagaimana dan di mana suatu kegiatan itu dilaksanakan. Proses perencanaan
dilakukan pada awal kegiatan, selama kegiatan, dan akhir kegiatan.
2.1.1
Tujuan Perencanaan
Stephen Robbins dan
Mary Coulter merumuskan pandangan mereka mengenai tujuan perencanaan sebagai
berikut:
1.
Memberikan pengarahan
baik untuk manejer maupun karyawan dan manejer dengan rencana, karyawan dapat
mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerjasama,
dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Mengurangi
ketidakpastian. Ketika seorang menejer membuat rencana, ia dipaksa untuk
melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan, memperkirakan efek dari perubahan
tersebut, dan menyusun rencana untuk menghadapinya.
3. Meminimalisir
pemborosan. Dengan kerja yang terarah dan terencana, karyawan dapat bekerja
lebih efisien dan mengurangi pemborosan. Selain itu, dengan rencana seorang
menejer juga dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat
menimbulkan efisiensi dalam perusahaan.
4. Menetapkan
tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses
pengontrolan dan pengevaluasian. Proses pengevaluasian adalah proses
membandingkan rencana dengan kenyataan yang ada, tanpa adanya rencana menejer
tidak akan dapat menilai kinerja perusahaan.
2.1.2 Fungsi Perencanaan
Pada dasarnya fungsi
perencanaan adalah suatu proses pengambilan keputusan sehubungan dengan hasil
yang diinginkan, dengan penggunaan sumber daya dan pembentukan suatu sistem
komunikasi yang memungkinkan pelaporan dan pengendalian hasil akhir serta
pembandingan hasil-hasil tersebut dengan rencana yang dibuat. Kegunaan dari
perencanaan yang paling penting adalah terciptanya efisiensi dan efektivitas
pelaksanaan kegiatan lembaga, dapat melakukan koreksi atas penyimpangan sedini
mungkin, mengidentifikasi hambatan-hambatan yang timbul, menghindari kegiatan
pertumbuhan dan perubahan yang tidak terarah dan terkontrol.
2.1.3 Bentuk-bentuk Perencanaan
1. Rencana
Strategi
Rencana
yang dilaksanakan pada seluruh unit organisasi yang mencapai tujuan organisasi
secara keseluruhan.
2. Rencana
Operasional
Rencana
yang menggambarkan rincian bagaimana cara mencapai tujuan umum organisasi
melalui unit-unit pelaksana.
3. Rencana
Jangka Pendek
Biasanya
rencana yang harus dijalankan dalam kurun waktu satu tahun
4. Rencana
jangka panjang
Biasanya
rencana ini dilaksanakan dalam jangka waktu lima tahun atau lebih.
5. Rencana
spesifik
Rencana
yang ditentukan sehingga tidak memberi peluang untuk interpretasi lagi
6. Rencana
direksional
Suatu
rencana menejemen yang bersifat fleksibel.
Rincian
bentuk perencanaan
Rencana
Strategi dan Rencana Operasional
Rencana operasional cenderung
berjangka waktu pendek seperti rencana harian, mingguan dan bulanan. Rencana
strategi meliputi jangka waktu yang panjang yaitu lima tahun atau lebih.
Rencana
spesifik dan direksional
Rencana spesifik dirancang untuk
menentukan prosedur tertentu seperti alokasi biaya, program kerja, dan skala
pencapaian hasil kerja.
Rencana direksional hanya
memperkenalkan garis-garis besar tujuan yang hendak dicapai.
2.1.4 Proses Perencanaan
Perencanaan
terdiri atas aktivitas yang dioperasikan
oleh seorang manajer untuk berpikir ke depan dan mengambil keputusan saat ini,
yang memungkinkan untuk mendahului serta menghadapi tantangan pada waktu yang
akan datang. Berikut ini aktivitas perencanaan yang dimaksud.
1) Prakiraan
(forecasting)
Prakiraan
adalah suatu usaha yang sistematis untuk meramalkan/memperkirakan waktu yang
akan datang dengan penarikan kesimpuan atas fakta yang telah diketahui.
2) Penetapan
tujuan (establishing objective)
Merupakan
suatu aktivitas untuk menetapkan sesuatu yang ingin dicapai melalui pelaksanaan
pekerjaan.
3) Pemrograman
(programming)
Suatu aktivitas yang
dilakukan dengan maksud untuk menetapkan:
a) Langkah-langkah
utama yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan;
b) Unit
dan anggota yang bertanggung jawab untuk setiap langkah;
c) Urutan
serta pengaturan waktu setiap langkah.
4)
Penjadwalan (scheduling)
Penetapan
atau penunjukan waktu menurut kronologi tertentu guna melaksanakan berbagai
macam pekerjaan.
5)
Penganggaran (budgeting)
Suatu
aktivitaas untuk membuat pernyataan tentang sumber daya keuangan (financial recouces) yang disediakan
untuk aktivitas dan waktu tertentu.
6)
Pengembangan prosedur (deveoping procedure)
Suatu
aktivitas menormalisasikan cara, teknik, dan metode peaksanaa suatu pekerjaan.
7)
Penetapan dan interpretasi
kebijakan (establishing and interpreting
policies)
Suatu
aktivitas yang dilakukan dalam menetapka syarat berdasarkan kondisi manajer dan
para bawahannya yang akan bekerja.
2.2 Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah
bagian dari proses manajemen yang memperhatikan penentuan tugas-tugas yang akan
dilaksanakan, siapa yang akan melakukannya, bagaimana pekerjaan itu
dikelompokkan, siapa yang melapor kepada siapa, dan di mana (jenjang manajemen
yang mana) keputusan harus diambil. Dalam fungsi perencanaan terlaksananya
penetapan tujuan, kemudian perumusan strategi dan pembuatan rencana untuk
mencapai tujuan tersebut. Untuk mencapai tujuan diperlukan orang-orang sebagai
pelaksana. Orang-orang itu perlu diberi tugas-tugas dan tugas tersebut memerlukan
pengkoordinasian dan pengarahan.
2.2.1 Struktur organisasi
Layaknya manusia yang
mempunyai kerangka pikir (skeleton)
yang bertugas merumuskan parameternya maka organisasi memiliki struktur sebagai
skeleton yang bertugas mendeskripsikan
kerangka kerja organisasi.
1)
Kompleksitas
Berfungsi
menetapkan berapa banyak diferensiasi dalam organisasi. Semakin banyak
bagian-bagian tugas semakin banyak jenjang hierarki manajemen, semakin luas
tersebar letak geografis satuan-satuan kerja organisasi, semakin sulit untuk mengkoordinasi
orang-orang serta kegiatannya. Untuk itu kita pakai kata kompleksitas
(himpunan) untuk menggambarkan struktur yang semacam itu.
2)
Formalisasi
Formalisasi
ialah tingkat keterikatan organisasi pada aturan dan prosedur yang mengarahkan
tingkah laku pegawai dalam melaksanakan tugas. Dalam hal organisasi belum
mempunyai tradisi demokrasi dan disiplin individual yang tinggi, maka semakin ketat formalisasi dalam struktur
organisasinya.
3)
Sentralisasi
Menetapkan
di mana wewenang pengambilan keputusan diletakkan. Sebagian organisasi
mempunyai pengambilan keputusan bersifat sentralistik (berorientasi pusat),
pengambilan keputusan dilimpahkan kepada eksekutif senior untuk memecahkan
masalah. Dalam beberapa organisasi lainnya, wewenang dilimpahkan kepada bawahan
sampai ke supervisor. Pelimpahan wewenang kepada menejer lini pertama
(supervisor) disebut desentralisasi.
2.2.2 Komponen Pengorganisasian
a)
Input
Organisasi
sekolah yang baik menghendaki agar tugas-tugas dan tanggung jawab dalam
menjalankan penyelenggaraan sekolah untuk mencapai tujuannya dibagi secara
merata dengan baik sesuai dengan kemampuan, fungsi, dan wewenang yang telah
ditentukan.
b)
Proses
Melalui
iklim demokratis diharapkan seluruh komponen organisasi sekolah dapat berperan
aktif.
c)
Output
Dari
kedua komponen di atas diharapkamn lahir berbagai kreativitas, gagasan yang
penuh improvisasi dan inovatif, sehingga sekolah berkembang lebih maju dna
dapat menghindari tindakn pimpinan dan bawahan
2.2.3 Langkah-langkah pengorganisasian
(1) Pemerincian
seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi
(2) Pembagian
beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang logis dapat dilaksanakan
oleh satu orang dan sekelompok orang lainnya.
(3) Pengadaan
dan pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan para anggota
menjadi kesatuan yang padu dan harmonis
(4) Mengkombinasikan
pekerjaan anggota perusahaan dengan cara yang logis dan efesien
(5) Memantau
efektivitas organisasi dan mengambil langkah-langkah penyesuaian untuk
mempertahankan atau meningkatkan efektivitas
2.2.4 Prinsip-prinsip pengorganisasian
a)
Organisasi itu memiliki
tujuan yang jelas
b) Tujuan
organasasi harus dipahami oleh seluruh anggota organisasi
c) Tujuan
organisasi harus dapat diterima oleh seluruh anggota organisasi
d) Adanya
kesatuan arah dari berbagai bagian organisasi
e) Adanya
kesatuan perintah
f) Adanya
keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab seseorang dalam melaksanakan
tugasnya
g) Adanya
pembagian tugas yang jelas
h) Struktur
organisasi harus disusun sesederhana mungkin
i)
Pola dasar organisasi
harus relatif permanen
j)
Adanya jaminan terhadap
jabatan-jabatan dalam organisasi itu
k) Adanya
balas jasa yang setimpal yang diberikan kepada setiap anggota organisasi
l)
Penempatan orang yang
bekerja dalam organisasi itu hendaknya sesuai dengan kemampuannya
2.3 Pengarahan
Menurut G.R Terry, pengarahan
adalah membuat semua anggota kelompok agara mau bekerja sama dan bekerja secara
iklas serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan usaha
pengorganisasian.
Ilmuan lainnya, Koonz
dan O’dannol mendefinisikan pengarahan sebagai hubungan antara aspek-aspek
individual yang ditimbulkan oleh adanya peraturan terhadap bawahan-bawahan
untuk dapat dipahami dan pembagian pekerjaan yang efektif untuk tujuan
perusahaan yang nyata.
Pengarahan adalah kegiatan untuk
menggerakkan atau mengarahkan orang lain supaya mampu dan dapat bekerja dengan
baik dalam upaya mencapai tujuan yang diinginkan.
2.3.1 Tujuan pengarahan
1)
menjamin kontinuitas
perencanaan
2) membudayakan
prosedur standar
3) menghindari
kemnagkiran yang tak berari
4) membina
disiplin kerja
5) membina
motivasi yang terarah
2.3.2 Prinsip-prinsip
Pengarahan
1)
Mengarah pada tujuan
2) Keharmonisan
dengan tujuan
3) Kesatuan
dengan komando
2.3.3 Cara-cara
Pengarahan
a)
Orientasi
Pengarahan
dilakukan dengan cara memberikan informasi yang perlu agar kegiatan dapat
dilakukan dengan baik
b) Delegasi
Wewenang
Bersifat
lebih umum jika dibandingkan dengan pemberian perintah. Pimpinan melimpahkan
semua wewenang kepada bawahannya.
c) Perintah
Permintaan
dari pemimpin kepada karyawannya.
2.4 Pengawasan
Pengawasan adalah
proses pemantauan kegiatan untuk menjaga bahwa kegiatan tersebut memang
dilaksanakan terarah dan menuju kepada pencapaian tujuan yang direncanakan dan
mengadakan koreksi terhadap kegiatan-kegiatan yang menyimpang atau kurang tepat
sasaran yang dituju.
2.4.1 Bentuk-bentuk Pengawasan
1)
Pengawasan pra-kerja.
Bentuk
pengawasan pra-kerja ini sangat disukai karena sifatnya yang mempersiapkan
antisipasi permasalahan yang akan datang.
2)
Pengawasan semasa kerja
Pengawasan
dilakukan pada saat tugas-tugas diselenggarakan, memungkinkan menejer melakukan
perbaikan ditempat pada waktu penyimpangan diketahui.
3)
Pengawasan pasca kerja
Kebanyakan
pengawasan berwujud pengawasan jenis ini, yaitu pengawasan dilaksanakan sesudah
suatu kegiatan atau pekerjaan berlangsung dan malah sudah berselang waktu yang
lama.
2.4.2 Sasaran Pengawasan
a)
Kepegawaian
Menejer menilai pegawai melalui
pelaksaan kerjanya, secara sistematis melalui pengukuran keberhasilan dengan
kriteria yang dibuat secara seobjektif mungkin. Pegawai mengetahui benar akan
imbalan yang akan mereka peroleh bila dia bekerja baik atau menyeleweng.
b)
Keuangan
Keuangan adalah tujuan yang paling diutamakan
dalam perusahaan. Pemeriksaan akuntan sangat diperlukan dan dipentingkan,
tetapi laporan keuangan secara berkala dengan teratur diketahui dan dianalisis
oleh pimpinan.
c)
Pelaksaan Kerja
Pengawasan pelaksanaan kerja secara khas
menjaga agar produksi terjadi tepat waktu, mengawasi kemampuan bagian pembelian
agar bahan baku tersedia pada waktunya baik kuantitas maupun kualitas dengan
harga serendah mungkin memantau kualitas produksi perusahaan apakah sesuai
dengan standar yangditentukan, menjaga bahwa perlengkapan terawat dengan baik.
d)
Informasi
Informasi selalu merupakan sumber dan
dasar bagi menejer dalam mengambil keputusan dan dalam mengelola perusahaannya.
Bila informasi tidak akurat, tidak lengkap, atau sudah basi, tentu akan merusak
bagi manajemen.
e)
Pelaksaan Organisasi
Pengawasan pelaksanaan kerja organisasi
diperlukan karena lingukungan eksternal dan internal seperti pegawai, sangat
mempunyai kepentingan atas keberhasilan pelaksanaan tugas perusahaan.
2.4.3 Rancangan Sistem Pengawasan
(1)
Kecermatan, sistem
pengawasan yang mengembangkan informasi yang tidak cermat dan tidak benar akan
menggagalkan manajemen untuk bertindak mengatasi permasalahan yang akan muncul.
(2)
Tepat waktu, pengawasan
meminta perhatian menejer untuk dapat dilkukan pada waktu yang tepat dalam
mengatasi satu permasalahan.
(3)
Ekonomis, sistem
pengawasan harus beroperasi secra hemat. Pengawasan bertujuan untuk menjaga
agar tidak terjadi pemborosan, penyelewengan, makan sistem pengawasan sendiri
harus ekonomis.
(4)
Fleksibel, pengawasan
yang efektif harus efektif agar berkesesuaian.
(5)
Dapat dimengerti
(6)
Kriteria masuk akal
(7)
Penempatan yang
strategis
(8)
Berikan penekanan pada
kekhususan
(9)
Kriteria beragam
(10) Tindakan
korektif.
2.5 Penataan staf
Penataan staf (staffing) adalah cara pengelolaan sistem sumber daya manusia agar
para karyawan dapat dimanfaatkan secara efektif. Penataan staf merupakan salah
satu fungsi manajemen yang berkaitan dengan identifikasi kebutuhan karyawan,
penarikan, seleksi, penempatan, pelatihan dan pengembangan, promosi, dan
kompensasi keryawan.
Penataan
staf meliputi:
a) Perencanaan
SDM
b) Pengadaan
staf
c) Seleksi
d) Induksi
dan orientasi
e) Pelatihan
dan pengembangan
f) Penilaian
prestasi
g) Transfer,
promosi, dan demosi
h) Perpisahan
2.5.1 Program Pelatihan
dan Pengembangan Staf
Program
pelatihan adalah program untuk melatih keterampilan yang dibutuhkan karyawan.
Program ini memberikan pelayanan kepada karyawan yang sudah berpengalaman untuk
memelihara dan meningkatkan keterampilan mereka.
1)
Motivasi
2) Penguatan
3) Pelatihan
4) Materi
yang relevan
5)
Transfer
of learning
2.6 Pengendalian
Pengendalian manajemen
adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar kinerja dengan sasaran
perencanaan, mendesain sistem umpan balik informasi, membandingkan kinerja
aktual dengan standar yang telah ditetapkan, menentukan apakah terdapat
penyimpangan dan mengukur signifikasi penyimpangan tersebut, dan mengambil
tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya
lembaga yang sedang digunakan sedapat mungkin secara lebih efisien dan efektif
guna mencapai sasaran lembaga.
2.6.1 Langkah-langkah pengendalian
a) Menetapkan
standar dan metode untuk pengukuran kinerja
b) Mengukur
kinerja
c) Membandingkna
kinerja sesuai standar
d) Mengambil
tindakan perbaikan
2.6.2
Karakteristik Pengendalian Yang Efektif
1) Akurat
2) tepat
waktu
3) Objektif
dan komprehensif
4) Dipusatkan
pada tempat pengendalian strategis
5) Secara
ekonomi realistis
6) Secara
organisasi reaistis
7) Dikoordinasikan
dengan arus pekerjaan organisasi
8) Fleksibel
9) preskriptif
dan operasional
10) Diterima
para anggota organisasi
2.7
Penilaian
Penilaian
adalah pengukuran dan pembandingan hasil yang telah dicapai dengan hasil yang
seharusnya dicapai.
2.7.1 Fungsi penilaian
a) Usaha
pencapaian tujuan suatu organisasi merupakan proses
b) Karena
usaha pencapaian tujuan akhir merupakan suatu proses, ia dijabarkan menjadi
tujuan yang jangkauan waktunya lebih pendek dan sifatnya pun lebih konkret.
c) Orientasi
waktu dari kegiatan-kegiatan penilaian adalah masa depan organisasi
d) penilaian
ditujukan kepada semua langkah dalam proses administrasi dan manajemen.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Kegiatan-kegiatan
yang tergolong dalam proses manajemen pendidikan
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Pengarahan
d. Pengawasan
e. Penataan
staf
f. Pengendalian
g. Penilaian
2. Fungsi
proses-proses manajemen
Secara
umum fungsi dari kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengawasan, penataan staf, pengendalian, dan penilaian adaah agar terciptanya efisiensi
dan efektivitas pelaksanaan kegiatan lembaga pendidikan.
3. Bentuk-bentuk
proses manajemen
a. Perencanaan
1) Rencana
Strategi
2) Rencana
Operasional
3) Rencana
Jangka Pendek
4) Rencana
jangka panjang
5) Rencana
spesifik
6) Rencana
direksional
b. Pengawasan
1) pengawasan
pra-kerja.
2) pengawasan
semasa kerja
3) pengawasan
pasca kerja
3.2
Saran
Perkembangan
pendidikan Indonesia masih tertinggal jauh dari negara maju maupun negara
berkembang lainnya. Hal ini terbukti dengan duduknya Indonesia di peringkat 110
dunia dari 180 negara yang disurvey. Ketertinggalan ini disebabkan oleh
berbagai faktor, salah satunya faktor buruknya pengaturan manajerial
pendidikan. Diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca sebagai pemegang
estafet penerus manejem serta organisasi pendidikan, mengetahui dan memahami
proses-proses apa saja yang harus dilaksanakan agar pengaturan manejerial
pendidikan dapat berjalan lancar sehingga di kemudian hari mutu pendidikan
Indonesia tidak kalah saing dengan pendidikan negara berkembang bahkan negara
maju sekalipun.
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Mansoer,
Hamdan. 1989. Pengantar Manajemen.
Jakarta: Depdikbud.
Pidarta,
Made. 2004. Manajemen Pendidikan
Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Sabardi, Agus. 2001. Manajemen Pengantar. Yogyakarta: Akademi
Manajemen Perusahaan YKPN.
Siagian, Sondang P. 2005. Fungsi-Fungsi Manajerial. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Siswanto, H.B. 2006. Pengantar Manajemen. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Yahya, Yohanes. 2006. Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
0 komentar:
Posting Komentar