Manajemen Pendidikan
Konsep manajemen
1. Menurut
Harold Koontz & Hein Weirich (1988:4), Manajemen adalah proses mendesain
dan memelihara lingkungan dimana orang-orang bekerja bersama dalam
kelompok-kelompok untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu secara efisien.
2. George
R.Terry (kamus Manajement :290), Manajemen adalah pencapaian sesuatu tujuan
yang telah ditentukan sebelumnya melalui usaha-usaha orang lain.
3. Joseph
L. Massie (1983):4), Manajemen diartikan sebagai kelompok khusus orang-orang
yang tugasnya mengarahkan daya upaya dan aktivitas orang lain pada sasaran yang
sama.
4. M.
H. Meschon. M. Albert & F. Khedouri (Stoner: 1992 :7), Manajemen adalah
proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian upaya
anggota organisasi dan proses semua lain-lain sumber daya organisasi untuk
tercapainya tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
5. Sondang
Siagian (Soebagio Atmodiwirjo, 2000:4), Manajemen adalah suatu proses untuk
menyelesaikan sesuatu melalui orang lain.
Dari berbagai pendapat di atas maka dapat
disimpulkan bahwa manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian,
penyusunan, pengendalian dan pengawasan sumber daya manusia atau sumber daya
lainnya terhadap suatu kegiatan atau organisasi guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Konsep manajemen
pendidikan
1. Menurut Syarif (1976:7) manajemen pendidikan adalah segala
usaha bersama untuk mendayagunakan sumber-sumber (personil maupun materiil)
secara efektif dan efisien untuk menunjang tercapainya pendidikan.
2.
Menurut Purwanto dan Djojopranoto
(1981:14), manajemen pendidikan merupakan suatu usaha bersama yang dilakukan
untuk mendayagunakan semua sumber daya baik manusia, uang, bahan dan peralatan
serta metode untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
3. Menurut Made Pidarta, (1988:4).
Manajemen Pendidikan adalah aktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar
terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
sebelumnya.
4. Menurut Biro Perencanaan Depdikbud,
(1993:4). Manajemen pendidikan ialah proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin,
mengendalikan tenaga pendidikan, sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan
pendidikan, mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan manusia seutuhnya,
yaitu manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi
pekerti yang luhur, memiliki pengetahuan, keterampilan, kesehatan jasmani dan
rohani, kepribadian yang mantap, mandiri, serta bertanggung jawab kemasyarakat
dan kebangsaan.
5. Menurut Hadari Nawawi (1981: 11) :
Manajemen pendidikan adalah rangkaian kegiatan atau keseluruhan proses
pengendalian usaha kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan pendidikan,
secara berencana dan sistematis yang diselenggarakan di lingkungan tertentu,
terutama lembaga pendidikan formal.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa
manajemen pendidikan adalah suatu kegiatan atau proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan atau pengendalian segala sumber daya dan tenaga
kependidikan yang dilakukan secara terencana, sistematis, efektif, dan efisien
dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
Tujuan
mempelajari manajemen pendidikan
1. Menurut Chairul Effendi, tujuan
pokok mempelajari manajemen pendidikan adalah untuk memperoleh cara, teknik,
metode yang digunakan sebaik-baiknya sehingga sumber-sumber yang terbatas
(seperti: tenaga, biaya dll) dapat dimanfaatkan secra efektif, efesien dan
produktif untuk mencapai tujuan pendidikan.
2. Menurut P. Siagian, tujuan guru
mempelajari manajemen pendidikan, yaitu:
- Mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif, inofatif, kreatif, efektif, menyenangkan dan bermakna
- Menciptakan peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, keperibadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.
- Memenuhi salah satu dari 4 (empat) kopetensi tenaga kependidikan serta tertunjangnya kopetensi manajerial tenaga kependidikan sebagai manajer.
- Mewujudkan tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
- Membekali tenaga kependidikan dengan teori tentang proses dan tugas administrasi pendidikan (tertunjangnya profesi sebagai manajer atau konsultan manajemen pendidikan).
Maka dapat kita disimpulkan bahwa
tujuan mempelajari manajemen pendidikan adalah agar calon guru nantinya
memiliki kompetensi menjadi seorang menejer yang ahli di kelasnya (memiliki kompetensi menejerial kependidikan)
sehingga dapat merencanakan, mengorganisasikan, menyusun, mengendalikan, serta
mengawasi jalannya berbagai kegiatan pembelajaran dalam pencapaian tujuan yang
efektif, efisien, dan produktif.
Unsur-unsur
Manajemen Pendidikan
Menurut
Harrington Emerson dalam Phiffner John F. dan Presthus Robert V. manajemen
mempunyai lima unsur (M), yaitu :
1. Men
2. Money
3. Materials
4. Machines,
and
5. Methods.
Peterson O.F., member of Indiana Univercity
memasukkan unsur mesin ke dalam material dan metode diberi
istilah the use sehingga katanya, "Managements is the use of
man, money and materials to achieve a common goal".
Ada lagi seorang ahli bernama Mooney James D., ia memasukkan
unsur-unsur uang, material dan mesin ke dalam istilah yang disebut fasilitas
sehingga unsur-unsur manajemen adalah:
1.
Men
2.
Facilities
3.
Methode
Sedangkan
menurut George
R. Terry dalam bukunya Principle of Management mengatakan, ada enam
unsur-unsur pokok dari manajemen, yaitu
:
1) men,
tenaga kerja manusia, baik tenaga kerja eksekutif maupun operatif
2) money,
uang yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan
3) methods,
cara-cara yang dipergunakan dalam mencapai tujuan
4) materials,
bahan-bahan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan,
5) machines,
mesin-mesin atau alat-alat yang diperlukan/dipergunakan untuk mencapai tujuan
6) markets,
pasar untuk menjual output dan jasa-jasa yang dihasilkan.
Ada
pula yang mengatakan bahwa unsure-unsure manajemen pendidikan meliputi:
1) Anak
didik : pihak yang menjadi obyek utama pendidikan
2) Pendidik
: pihak yang menjadi subyek dari pelaksanaan pendidikan
3) Materi
: bahan atau pengalaman belajar yang disusun menjadi kurikulum
4) Alat
pendidikan: tindakan yang menjdi kelamgsungan mendidik
5) Lingkumgan
: keadaan yang berbengaruh terhadap hasil pendidikan
6) Dasar
dan landasan pendidikan : landasan yang menjadi fundamental dari segala kegiatn
pendidikan.
Dari
berbagai pandangan para ahli di atas menunjukkan manusia merupakan unsur
manajemen yang pokok. Manusia tidak dapat disamakan dengan benda, ia mempunyai
peranan, pikiran, harapan serta gagasan. Reaksi psikisnya terhadap keadaan
sekeliling dapat menimbulkan pengaruh yang lebih jauh dan mendalam serta sukar
untuk diperhitung secara seksama. Oleh karena itu, manusia perlu senantiasa
diperhatikan untuk dikembangkan ke arah yang positif sesuai dengan martabat dan
kepribadiannya sebagai manusia.
Prinsip-Prinsip Manajemen Pendidikan
Douglas
(1963:13-17) merumuskan prinsip-prinsip manajemen pendidikan sebagai berikut :
1.
Memprioritaskan tujuan di atas kepentingan pribadi dan
kepentingan mekanisme kerja.
2.
Mengkoordinasikan wewenang dan tanggung jawab
3.
Memberikan tanggung jawab pada personil sekolah
hendaknya sesuai dengan sifat-sifat dan kemampuannya
4.
Mengenal secara baik faktor-faktor psikologis manusia
5.
Relativitas nilai-nilai
Drucker
(1954) melalui MBO (management by
objective) memberikan gagasan prinsip manajemen berdasarkan sasaran sebagai
suatu pendekatan dalam perencanaan. Penerapan pada manajemen pendidikan adalah
bahwa kepala dinas memimpin tim yang beranggotakan unsur pejabat dan fungsional
dinas, dan lebih baik terapat stakeholders
untuk merumuskan visi, misi dan obadanya jektif dinas pendidikan.
Pada
tingkat sekolah, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, siswa, orang tua siswa,
masyarakat dan stakeholders duduk bersama membahas rencana strategis sekolah
dengan mengembangkan tujuh langkah MBO yaitu:
1. Menentukan
hasil akhir apa yang ingin dicapai sekolah
2. Menganalisis
apakah hasil akhir itu berkaitan dengan tujuan sekolah
3. Berunding
menetapkan sasaran-sasaran yang dibutuhkan
4. Menetapkan
kegiatan apa yang tepat untuk mencapai sasaran
5. Menyusun
tugas-tugas untuk mempermudah mencapai sasaran
6. Menentukan
batas-batas pekerjaan dan jenis pengarahan yang akan dipergunakan oleh atasan
7. Lakukan
monitoring dan buat laporan.
Jadi dapat
disimpulkan bahwa prinsip-prinsip manajemen pendidikan adalah sebagai berikut.
·
Adanya tujuan
yang ingin dicapai
·
Adanya pembagian
kerja
·
Adanya wewenang
dan tanggung jawab
·
Adanya
ketertiban dan kedisiplinan
·
Adanya kejujuran
dan semangat kerja
·
Adanya kerja
sama
·
Mengutamakan
kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi
·
Adanya pemimpin
(kesatuan arahan)
Makna Manajemen
Pendidikan
1. Manajemen pendidikan mempunyai pengertian
kerjasama untuk mencapa tujuan pendidikan. Seperti kita ketahui, tujuan
pendidikan itu merentang daru tujuan yang sederhana sampai dengan tujuan yang kompleks,
tergantung lingkup dan tingkat pengertian pendidikan mana yang dimaksud.
2. Manajemen pendidikan mengandung
pengertian proses untuk mencapai tujuan pendidikan. Proses itu dimulai dari
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemantauan, dan penilaian.
a. Perencanaan
Meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin dicapai,
bagaimana mencapai, berapa lama, berapa orang yang diperlukan dan berapa banyak
biayanya. Perencanaan itu dibuat sebelum suatu tindakan dilaksanakan.
b.
Pengorganisasian
Diartikan sebagai kegiatan membagi tugas – tugas kepada
orang yang terlibat kerjasama pendidikan tadi. Karena tugas yang demikian
banyak dan tidak dapat diselesaikan oleh satu orang saja, maka tugas – tugas
dibagi untuk dikerjakan masing – masing anggota organisasi.
c.
Pengkoordinasian
Mengandung makna menjaga agra tugas – tugas yang telah
dibagi itu dapat dikerjakan menurut kehendak yang mengerjakannya saja, tetapi
menurut aturan sehingga menyumbang terhadap pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan dan disepakati.
d.
Pengarahan
Pengarahan diperlukan agar kegiatan yang dilakukan
bersama itu tetap melalui jalur yang telah ditetapkan, tidak terjadi
penyimpangan yang dapat menimbulkan terjadinya pemborosan.
e.
Pemantauan
Yaitu suatu
kegiatan untuk mengumpulkan data dalam usaha mengetahui sudah sampai seberapa
jauh kegiatan pendidikan yang telah mencapai tujuannya, dan kesulitan apa yang
ditemui dalam pelaksanaan itu. Dengan perkataan lain, kegiatan pemantauan atau
monitoring adalah kegiatan untuk mengumpulkan data tentang penyelenggaraan
suatu proses pencapaian tujuan.
0 komentar:
Posting Komentar