Rabu, 19 September 2018

NILAI TERSIRAT DALAM TEKS ANEKDOT


KRITERIA PENILAIAN DAN NILAI TERSIRAT DALAM TEKS ANEKDOT


Profesi Anak-anak Penjual Kue

Bapak Presiden bertanya pada ibu tua penjual kue.
Bapak Presiden    :  “Sudah berapa lama jualan kue?”
Ibu Tua                :  “Sudah hampir 30 tahun.”
Bapak Presiden    :  “Terus anak ibu mana, kenapa tidak ada yang bantu?”
Ibu Tua                : “Anak saya ada 4. Yang ke-1 di KPK, ke-2 di POLDA,  ke-3 di Kejaksaan, dan yang ke-4 di DPR. Jadi mereka sibuk sekali, Pak.” Bapak Presiden kemudian menggeleng-gelengkan kepala karena kagum. Lalu berbicara ke semua hadirin yang menyertai beliau.
Bapak Presiden    : ”Meskipun hanya jualan kue, ibu ini bisa menjadikan  anaknya sukses dan jujur tidak korupsi, karena kalau mereka korupsi, pasti kehidupan Ibu ini sudah sejahtera dan tinggal di rumah mewah.”
Bapak Presiden    :  “Apa jabatan anak di POLDA, KPK, Kejaksaan dan  DPR?”
Ibu Tua                :  “Sama ... jualan kue juga.”

  
  Kriteria penilaian sebuah cerita termasuk anekdot atau tidak adalah :
1.      Ceritanya lucu
2.      Ceritanya menyindir untuk memberi nasihat
3.      Ceritanya mengkritik,di upayakan secara santun
4.      Ceritanya berkisar pada orang-orang penting
5.      Cerita di sajikan dengan tujuan tertentu
6.      Cerita di maksudkan untuk menghibur

Makna tersirat berupa nilai didik atau pesan pengarang kepada pembacanya. Nilai-nilai tersebut adalah sebagai berikut :
1.      Nilai agama, yaitu nilai yang berhubungan dengan ajaran agama
2.      Nilai moral, yaitu nilai yang berhubungan dengan budi pekerti baik dan buruk
3.      Nilai budaya, nilai yang berkaitan dengan sosial dan budaya di lingkungan masyarakat
4.      Nilai pendidikan, yaitu nilai keteladanan yang baik
5.      Nilai politik kebangasaan,yaitu nilai yang berkaitan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara
6.      Nilai sosial yaitu nilai yang berhubungan dengan kehidupan sosial
7.      Nilai estetika, yaitu nilai yang berkaitan dengan keindahan dalam unsur instrinsik karya sastra.

ANALISIS STRUKTUR ANEKDOT


MENGANALISIS STRUKTUR DAN KEBAHASAAN TEKS ANEKDOT

Anekdot memiliki  unsur kebahasaan yang khas yaitu:
a.       menggunakan  kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu;
b.      menggunakan kalimat retoris, [kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban];
c.       menggunakan konjungsi [kata penghubung] yang menyatakan hubungan waktu seperti kemudian, lalu;
d.      menggunakan kata kerja aksi seperti menulis, membaca, dan berjalan;
e.       menggunakan kalimat perintah (imperative sentence); dan
f.       menggunakan kalimat seru.
Khusus untuk anekdot yang disajikan dalam bentuk dialog, penggunaan kalimat langsung sangat dominan. Bacalah kembali teks anekdot Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi berikut dan pahami unsur kebahasaannya:


CIRI-CIRI TEKS ANEKDOT

Karakteristik Teks Anekdot

*      Kelucuan dalam anekdot biasanya disampaikan dengan bahasa yang singkat, tetapi mengena.
Anekdot berisi cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya.
*   
        Ada pengertian lain bahwa anekdot dapat merupakan cerita rekaan yang tidak harus didasarkan pada kenyataan yang terjadi di masyarakat, yang menjadi partisipan atau pelaku di dalamnya pun tidak harus orang penting.
*    Teks anekdot dapat berisi peristiwa-peristiwa yang membuat jengkel atau konyol bagi partisipan yang mengalaminya. Perasaan jengkel dan konyol seperti itu merupakan krisis yang ditanggapi dengan reaksi dari pertentangan antara nyaman dan tidak nyaman, puas dan frustasi, serta tercapai dan gagal.

Contoh Teks Anekdot
Dosen yang juga Menjadi Pejabat
Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang berbincang-bincang.
Tono :  “Saya heran dengan dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri.”
Udin :  “Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.”
Tono :  “Ya, Udin tahu sebabnya.”
Udin :  “Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri.”
Tono :  “Bukan itu sebabnya, Din. Sebab dia juga seorang pejabat.”
Udin :  “Loh, apa hubungannya.”
Tono :  “Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.”
Udin :  “???”
Sumber: http://radiosuaradogiyafm.blogspot.co.id  dengan penyesuaian





Hasil Analisis Teks Anekdot Dosen yang juga Menjadi Pejabat

Nangka Impor
Seorang teman diplomat yang baru ditempatkan di Belanda bercerita, Saya pernah makan siang di sebuah restoran Indonesia sederhana di Amsterdam. Saya kaget, ternyata salah satu menunya ada masakan gudeg Yogya.
Saya penasaran. Maka langsung saya pesan satu porsi. Setelah saya ciicipi, percaya atau tidak, ternyata rasanya lebih enak daripada gudeg di Yogya yang asli! Karena penasaran, maka saya bertanya:
“Mas, apa rahasianya kok gudeg di sini rasanya lebih enak dibandingkan dengan di tempat aslinya?”
“Oh, itu karena nangkanya, Mas. Di Yogya kan pakai nangka lokal. Nah kalau kami di sini memakai nangka impor,” jawabnya.
“Emang nangkanya impor dari mana?”
“Dari Yogya, Mas...”

MENGENAL TEKS ANEKDOT


TEKS ANEKDOT
·         Anekdot ialah cerita singkat yang  menarik karena lucu dan mengesankan.
·         Anekdot digunakan untuk menyampaikan kritik, tetapi tidak dengan cara yang kasar dan menyakiti.
·         Anekdot mengangkat cerita tentang orang penting (tokoh masyarakat) atau terkenal berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Kejadian nyata ini kemudian dijadikan dasar cerita lucu dengan menambahkan unsur rekaan. Seringkali, partisipan (pelaku cerita), tempat kejadian, dan waktu peristiwa dalam anekdot tersebut merupakan hasil rekaan. Meskipun demikian, ada juga anekdot yang tidak berasal dari kejadian nyata.

Struktur Teks Anekdot
Teks anekdot juga memiliki struktur-struktur dalam pembentukannya. Struktur teks anekdot antara lain Abstraksi, orientasi, event, krisis, reaksi, koda, dan Re-orientasi. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai tiap bagain struktur kalian bisa simak yang di bawah ini:
·         Abstraksi, bagian ini terletak pada bagian awal paragraf, pada bagian ini berisikan gamabaran awal tentang isi dari teks anekdot.
·         Orientasi, pada bagian ini berisikan awal mula, latar belakang terjadinya suatu peristiwa atau kejadian yang terjadi dalam teks.
·         Event, berisikan rangkaian peristiwa yang terjadi dalam teks.
·         Krisis, bagian ini berisikan tentang pemunculan permasalahan yang terjadi dalam teks anekdot.
·         Reaksi, bagian ini berisikan langkah penyelesaian masalah yang timbul dalam bagian krisis.
·         Koda, pada bagian ini akan muncul perubahan yang terjadi pada tokoh dalam teks.
·         Re-orientasi, bagian ini merupakan bagian akhir dari teks sekaligus sebagai penutup dari teks itu sendiri.
Tujuan Teks Anekdot
Berikut di bawah ini merupakan beberapa tujuan dari penulisan teks anekdot.
  1. Untuk membangkitkan tawa bagi pembacanya.
  2. Sebagai saran penghibur.
  3. Sebagai saran pengkritik.
Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot
Teks anekdot juga memiliki kaidah kebahasaan tersendiri berbeda dari teks lainnya. Kaidah kebahasaan itu bisa kalian lihat di bawah ini.
  • Menggunakan kata keterangan waktu lampau
  • Menggunakan kata penghubung
  • Terdapat penggunaan kata kerja
  • Urutan peristiwa berdasarkan waktu
  • Menggunakan jenis pertanyaan retorik, yaitu kalimat pertanyaan yang tidak mengharuskan untuk dijawab.