Senin, 28 Oktober 2013

Objek dan Daya Tarik Wisata Kota Langsa



Objek Wisata Kota Langsa



oleh
Tara Astika Bangun
1006102010049









Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Syiah Kuala
Banda Aceh
2013






Objek Wisata Kota Langsa
Langsa adalah salah satu kota kecil di bagian timur Aceh yang berdekatan dengan provinsi Sumatera Utara dan Kabupaten Tamiang. Namun seperti lazimnya daerah dekat perbatasan, daerah ini dihuni oleh banyak suku. Suku yang paling mencolok terlihat ada suku Jawa, Batak dan Tamiang dengan wajah yang khas. Jadi jangan heran jika kita tidak melihat ‘wajah-wajah’ yang berbeda pula dengan di daerah lain seperti Lhokseumawe, Banda Aceh atau Meulaboh. Kota yang terbentuk pada tahun 2001 ini memiliki objek wisata yang indah. Berikut adalah objek wisata Kota Langsa.

https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQ2tmDu9ieImi4dIBNyZhwDCrA_Y3tSIBB4t6zt54-qwk-VEKW-CA


Kolam Renang Kemuning
http://duaribuan.files.wordpress.com/2011/06/kolamrenangkemuning.jpg?w=300
Kolam Renang Kemuning adalah objek wisata yang terletak di Desa Kemuning, Kecamatan Langsa Baru. Pemandangan di sini sangat indah, karena diapit perbukitan yang tinggi dan masih asri dengan kicauan burung, biasa dipergunakan untuk perkemahan pramuka. Di samping itu ada sebuah kolam pemancingan yang berdekatan dengan lokasi kolam renang ini. Letak kolam pemancingan terletak di Desa Gampong Baro, Kecamatan Langsa Lama sekitar 3 km dari Kota Langsa.



Taman Bambu Runcing


http://img96.imageshack.us/img96/9140/foto064m.jpg

http://img249.imageshack.us/img249/5702/foto065.jpg
Taman ini terletak di tengah kota dan merupakan icon Kota Langsa yang dibangun pada tanggal 17 Agustus 1948 dengan berbagai relief nama pejuang kemerdekaan. Sekarang taman ini hanya menjadi paru-paru kota dan dijadikan sebagai tempat bersantai sambil berinternet gratis karena di taman ini telah difasilitasi wifi gratis.


Pelabuhan Kuala Langsa


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhURQGybuRnjWr-i39Hcp_F-79P7Bqnkqu2bIZsaNafj6VDCrF0-oJ-rrDUaL_lBg9E-QaBJ3bAOxXT9M1UY01zsJP7TkTioG-2O6tioJMKChzbobuFtiuvI7QR4qjR2u3PkOZudy9qXnAH/s400/kuala+%25283%2529.JPG

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfQ4hdJk7N0rvkBKhhn5ocIqxBZoJGtWvKLGhJGkCFE0jjgskTshNoXuGSW3gCixfcslBHK9tBNDsFWJzFXPpcW2cgZZp0eFMJpxfKAbxOPJuzKgSnAZ_gCJHf54nD6pIrxmmSo_kbC_sv/s400/kuala+%25281%2529.JPG
Pelabuhan kuala Langsa berjarak kurang lebih 4 kilometer dari kota. Memasuki daerah ini kita akan melihat perkampungan nelayan yang berumah panggung di atas rawa-rawa payau. Seperti Sungai Singkil, Kuala Langsa juga salah satu sungai lebar yang tepiannya ditumbuhi pohon-pohon bakau. Sejauh mata memandang hanya pohon bakau dan perahu lalu lalang di dekatnya. Berikut adalah suasana pelabuhan Langsa dan di sekitar pohon bakau.
Di tempat yang banyak pohon bakaunya, warung-warung kecil berjejer menjual berbagai jajanan dan minuman. Pohon-pohon bakau tumbuh rapat, lurus tinggi ke atas berlomba menggapai cahaya matahari. Di bawahnya, air laut memancarkan aroma asin bercampur amis khas tambak. Pohon-pohon bakau berdekatan disatukan dengan papan dan balok membentuk panggung, dan diberi lantai papan dan pagar pengaman. Kursi dan meja diletakkan di panggung tersebut, dan pengunjung bisa bersantai menikmati makanan di berbagai ketinggian. Sungguh sebuah kreatifitas yang unik. Terdapat banyak panggung-panggung kecil berbagai ukuran dan berbagai ketinggian di rawa bakau ini. Yang paling rendah sejajar dengan jalan, sementara yang paling tinggi setidaknya bisa sekitar empat atau lima meter di atas permukaan air. Tiupan angin yang lembut membuat pohon bakau bergoyang, dan panggung juga ikut terayun-ayun. Ukuran panggung berbeda-beda. Semakin tinggi biasanya daya tampungnya lebih kecil dibandingkan dengan yang lebih rendah. Panggung-panggung tersebut dihubungkan oleh jembatan-jembatan dari papan-papan yang dipakukan pada balok, dan diberi pagar pengamanhttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnOJR45hLnLcBQ7CY8vVj4oxIowriaQzKQMoyzaOeSnCy8Qz4xwPL_0pnsegx-30qKFPvegA3rhaF8jRnTjfD08hyqHSrVDK4xmdHS_e-ciQ83c3nGeoU9u_YJKVjoTcwkWDT_2JOGoDJn/s400/bakau+%25287%2529.JPGhttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhj7nYWcuRitQlOOFNJfUAf5YrEpJKvI2uqu_E3sGrUKqs9KzoRtImbJ6CTB-SxnuEE9nLmK7aWpd2YDsacA-mkZoJkxw7nHciFIZc2ygCAyRBmtOZyqgYOk9iJUkHVFnUsv5KT5Joq-N5-/s400/bakau+%25283%2529.JPGhttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwjVRoM2ogmO0nZDftDkC1YtBbBFO8L3xqO94dvyFGwMceYInMC1yV5KR8vHnbh2BrQco42zhrlB6R9fXFlWPJY2pjyBgWE7WJv4Ed1EFiwJ9M4hbsuaPwAqdA3rZFMraT0oU6BFIm32x9/s400/bakau+%25288%2529.JPGhttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-K9tA9YR2-kLSFcuwbB7GLmB76MQtfpsI7t1b3Jstqlo2B-0T8pSqejOQ89iy14KL-q2RVoo9KLQNTMIzj54GO4kUXxjP3DD3Awj626-EeMqQaXum2OkikdwHzlAg7EQC-gCq8BPwQubz/s400/bakau.jpg






Hutan Lindung Langsa
http://mw2.google.com/mw-panoramio/photos/medium/91799658.jpg


Hutan Lindung Langsa

Hutan kota Langsa merupakan hutan yang memiliki fungsi lindung bagi kota Langsa dan juga merupakan lokasi penting bagi masyarakat sekitar dalam mencari nafkah. Hutan yang merupakan paru-paru kota langsa ini memiliki luas sekitar 10 hektar, dimana dalam kawasan hutan ini sering pula dijadikan tempat wisata oleh masyarakat sekitar. Tak jarang di hutan kota kota ini selalu didatangi oleh pengunjung. Mereka yang datang, baik dari masyarakat dalam kota Langsa sendiri maupun dari wisatawan luar kota.
Hutan kota yang merupakan paru-paru kota Langsa ini terletak sekitar 3 Kilometer dari kota Langsa, tepatnya berada di jalan perumnas, desa Paya Bujok Suleumak, Kecamatan Langsa Baro, Kota Langsa, Nangroe Aceh Darussalam. Pengunjung dapat menuju ke sini dengan menggunakan beberapa alternatif kendaraan.
Pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi ataupun dengan menggunakan kendaraan angkutan umum. Jika pengunjung yang ingin datang ke sini dengan menggunakan kendaraan pribadi, maka pengunjung dapat melintasi jalan Jenderal Ahmad Yani yang berada di kota Langsa, pengunjung terus saja melintasi jalan ini sampai akhirnya akan tiba di simpang tiga, pengunjung dapat terus melaju lurus sampai akhirnya masuk ke jalan Langsa-Karang Baru.
Tidak jauh melintasi jalan Langsa-Karang baru ini, pengunjung pun akan tiba di jalan perumnas, yang merupakan lokasi hutan kota ini berada.
http://jalan2.com/wp-content/themes/Jalan-Main/thumb.php?src=http://jalan2.com/wp-content/uploads//2012/10/9f66acf1490f6fd953ad3afec8080164.jpg&w=75&h=50&zc=1&bid=1


Pulau Teulaga Tujoh


Pulau Teulaga Tujoh

Pulau Teulaga Tujoh adalah pulau kecil yang berada tak jauh dari Pusong. Tempat ini sangat indah dan unik serta langka karena tidak ada satu pun orang yang bermukim di sini karena beberapa sebab. Salah satunya adalah karena tempat ini diyakini masyarakat adalah tempat keramat.
Pulau Telaga Tujuh adalah pulau yang belum tersentuh dan masih alami dengan hutan yang hijau dan dengan hunian binatang yang ramah menyambut kedatangan pengunjung seperti monyet dan burung. Pulau ini berada di dekat Gampong Pusong Kecamatan Langsa Barat, Pulau tersebut sangat cocok menjadi tempat penelitian rekreasi alam dan menikmati matahari tenggelam.
Lokasi Pulau Pusong atau Pulau Teulaga Tujoh ini berada di ujung timur kota Langsa, berbatasan dengan selat Malaka. Tepatnya berada di kecamatan Langsa Timur, kota Langsa. Perjalanan dari kota Langsa menuju pelabuhan berjarak sekitar 8 km dan perjalanan dari pelabuhan untuk menyebrang ke pulau teulaga tujoh berjarak sekitar 6 mil atau memakan waktu sekitar 30 menit dengan menggunakan perahu bermesin.
Pulau Teulaga Tujoh ini dahulunya juga memiliki nama lain, yaitu bernama Pulau Pusong, yang sampai sekarang nama Pulau Pusong masih melekat di pulau ini. Nama Pulau Teulaga Tujoh sendiri diberikan karena ada cerita legenda dahulunya di pulau ini.
Dahulu menurut legenda, di pulau kecil yang bersebelahan dengan Pulau Pusong ini adalah tempatnya bermukim para tujuh Aulia. Para Aulia tersebut dahulunya sering mandi di telaga yang terdapat di pulau itu. Namun hingga kini, jika pengunjung yang datang berniat ingin melihat telaga tersebut, maka pengunjung tidak akan menemukannya. Menurut cerita, telaga tersebut akan dapat dilihat oleh orang-orang yang memiliki sifat baik yang sedang tersesat di pulau itu.
Berdasarkan legenda itulah akhirnya Pulau Pusong diberi nama oleh masyarakat setempat dengan nama Pulau Teulaga Tujoh. Nama tersebut diberi dengan maksud untuk mengenang kisah para Aulia tersebut yang terkenal berjiwa mulia dan banyak memberi kebaikan di pulau itu.
Perjalanan dari kota Langsa menuju ke Pulau Teulaga Tujoh ini dijamin tidak akan membosankan. Karena sepanjang perjalanan, kita akan disuguhkan dengan pemandangan pohon-pohon bakau yang terdapat di sebelah kiri dan kanan jalan. Saat penyeberangan pun akan disuguhkan dengan hamparan hutan bakau ini lagi.
Di sana, kita akan melihat pantai pulau yang berpasir ditanami dengan berbagai macam tanaman seperti kacang laut dan daun katang-katang. Terdapat pula jenis tumbuhan Bintagur laut dan beberapa jenis mangrove di pulau ini. Di seberang pulau, kita akan menjumpai bangau-bangau yang terbang dengan bebasnya. Terdapat pula berbagai jenis hewan yang hidup di pulau itu, seperti kera, kelelawar, elang, burung camar, burung pelatuk, burung raja udang dan masih banyak lagi jenis hewan lainnya.

Gedung Balee Juang

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJpp19WAJDZ4dwK0abxPSw4JZj5j_8WtbtDQixKBbkeiSKvCijEa3Ne17x6PQlPWytKv1mb_PFFtggqtAXj2FI3MVnXDqwl1IBmejN4Up0_A9yIs2M4h9Bs3W1iGaCoemYL1EBOLOiqbE/s1600/balee-juang-langsa.jpgGedung Kantor Bappeda atau disebut juga gedung Balee Juang, terletak di jantung Kota Langsa.Merupakan gedung peninggalan kolonial Belanda. Arsitektur ala Belanda masih sangat jelas terdapat pada gedung ini. Gedung ini telah ada sejak tahun 1920, yang ketika itu bernama HET KANTOORGEBOUW DER ATJEHSCHE HANDEL-MAATSCHAPPIJ TE LANGSAR, gedung semacam ini hanya ada  di Aceh ketika itu yaitu di Kuta Raja dan Langsa. Di depan gedung ini, ada kantor pos yang sama-sama bercirikan arsitektur Belanda.



Mutiara Waterpark Langsa

Mutiara Water Park terletak di daerah Perumnas dengan luas maksimal dan fasilitas memadai. Tempat ini merupakan salah satu tujuan masyarakat kota langsa saat liburan.
Mutiara Water Park ini merupakan tempat rekreasi yang menyediakan kolam renang, perosotan air, drum air, flyng fox, macam ragam makanan, dan aneka hiburan dan fasilitas lainnya.
Kolam Pemancingan
Kolam Pemancingan yang terletak di Gampong Baro Kecamatan Langsa Lama dengan jarak dari Kecamatan lebih kurang 3 kilo meter sedangkan  dari Ibu Kota Langsa  sejauh 2 kilo meter. Kolam ini sangat cocok bagi penggemar memancing. Tempat ini sangat mudah dikunjungi, dan kolam pemancingan ini melekat keindahan yang mampu memberikan kepuasan psikologis pengunjung dan nuansa afarmatif.
Makam Ampon Chik Banta Beurdan
Pertengahan abad 17 Ampon Chik Banta Beurdan adalah seorang ulee balang untuk daerah Langsa. Dan beliau merupakan keturunan Raja yang beristrikan keturunan bangsawan.
Pada masa beliau berkuasa, beliau mendirikan sebuah mesjid yang menjadi mesjid pertama di Kota Langsa yaitu mesjid   yang terletak di Gampong Teungoh. Sangat banyak peninggalan-peninggalannya di antaranya adalah Mesjid, istana , tempat bermain anak-anak, makam-makam keramat dan lain-lain.
Kesenian di Kota Langsa
Kesenian Kota Langsa dilestarikan melalui sanggar-sanggar seni yang dibuat oleh warga Kota Langsa, sekolah-sekolah di Kota Langsa dan bekerja sama oleh Pemerintah Kota Langsa sendiri. Setiap tahunnya pemerintah Kota Langsa mengadakan ajang seni dan budaya, biasanya diadakan di lapangan Pendopo Kota Langsa. Ajang Seni dan budaya tersebut bertujuan untuk melestarikan Kesenian yang ada di Aceh, khususnya di Kota Langsa.
Beberapa Sanggar Seni di Kota Langsa:
·      Sanggar Seni Pintoe A Langsa
Alamat : Lr Utama 107, Payabujuk Seulemak, Langsa
·      Sanggar Tari lestari
Gampong Paya Bujok Tunong, Kecamatan Langsa Baro, Kota Langsa

Rabu, 05 Juni 2013

Soal + Jawaban Seputar Profesi Keguruan

1.  Jelaskan tentang hakikat pendidikan, serta mengapa pendidikan itu sangat penting untuk kelangsungan kehidupan manusia?
Jawaban
Menurut Made Pidarta (1997: 3), pada hakikatnya pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia dan membudayakan manusia.
Sementara itu, menurut Salam (2002: 5), pendidikan pada hakikatnya akan berusaha untuk mengubah perilaku, sebab pendidikan itu menyangkut seluruh aspek kepribadian manusia, pendidikan menyangkut hati nurani, nilai-nilai, perasaan, pengetahuan, dan keterampilan.
Beberapa asumsi dasar yang berkenaan dengan dengan hakikat pendidikan tersebut dinyatakan oleh Raka Joni sebagai berikut.
1. Pendidikan merupakan proses interaksi manusia yang ditandai oleh keseimbangan antara kedaulatan subjek didik dengan kewibawaan pendidikan.
2. Pendidikan merupakan usaha penyiapan subjek didik menghadapi lingkungan hidup yang mengalami perubahan yang semakin pesat.
3.      Pendidikan meningkatkan kualitas kehidupan pribadi dan masyarakat.
4.      Pendidikan berlangsung seumur hidup.
5.   Pendidikan merupakan kiat dalam menerapkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan teknologi bagi pembentukan manusia seutuhnya.
Dari pendapat-pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya pendidikan merupakan suatu proses pembentukkan kepribadian, intelektual, nilai-nilai/norma-norma/etika yang terjadi selama hidup manusia yang bertujuan untuk mempersiapkan manusia tersebut agar dapat menghadapi segala masalah atau tantangan (global) yang akan dihadapi selama hidupnya melalui pemikiran-pemikirannya yang intelek.
Pendidikan sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia karena dengan pendidikan seorang manusia mampu mendapatkan posisinya dalam masyarakat dan meningkatkan derajatnya untuk kesejahteraan hidupnya.

2.  Jelaskan tentang pengertian pendidikan menurut para ahli dan anda simpulkan pengertian pendidikan tersebut menurut sudut pandang anda!
Jawaban
Menurut  UU SISDIKNAS No. 2 tahun 1989 : “Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/latihan bagi peranannya di masa yang akan datang”;

Menurut UU SISDIKNAS No. 20 tahun 2003: “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat”.
Menurut GBHN, Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.
Menurut Ihsan (2005: 2), pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan.
Sedangkan menurut Ahmadi (2001: 68), pendidikan adalah pengaruh, bantuan atau tuntunan yang diberikan oleh orang yang bertanggung jawab kepada anak didik dengan tujuan untuk membentuk kepribadian dan menyerahkan kebudayaan kepada generasi berikutnya (generasi baru).
Sementara itu, Fananie (2011: 4) berpendapat bahwa pendidikan adalah segala hal yang dapat mempengaruhi kebaikan rohani manusia dari kecil hingga dewasa, bahkan hingga menjadi orang tua sekalipun, manusia selalu bisa menerima didikan asalkan masih mempunyai roh kesucian (kemanusiaan) atau pikiran sehat.
Umar Tirtarahardja (2005: 37) mengemukakan bahwa pendidikan memperhatikan kesatuan aspek jasmani dan rohani, aspek diri (individualitas) dan aspek sosial, aspek kognitif, afektif, psikomotor, serta segi keterhubungan manusia dengan dirinya (konsentrasi), dengan lingkungan sosial dan alamnya (horizontal), dan dengan Tuhannya (vertikal).
Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa definisi pendidikan dapat dikemukakan baik secara meluas maupun sempit.
Definisi pendidikan secara luas ialah pengalaman belajar yang berlangsung di lingkungan yang terjadi sepanjang hidup dan mempengaruhi pertumbuhan kepribadian serta kompetensi individu (suatu proses pertumbuhan dan perkembangan baik dari segi intelektual maupun dari segi norma/etika/moral), pendidikan juga dapat terjadi dari hasil interaksi individu dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik yang berlangsung sepanjang hayat, dimulai sejak manusia itu lahir.
Pendidikan secara sempit dapat diartikan sebagai pengalaman-pengalaman belajar terprogram baik yang dilakukan di sekolah yang bersifat formal maupun di tempat-tempat lain yang bersifat nonformal yang bertujuan untuk mentransfer ilmu guna membekali peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup di masa yang akan datang.

3.      Kenapa guru dikatakan sebagai suatu profesi dan bukan pekerjaan? dan kenapa ada program dari pemerintah untuk mengadakan PPG bagi calon guru?
Jawaban
Profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan keahlian, melalui jenjang pendidikan yang lama dan tinggi, adanya pelatihan, dan memiliki kode etik serta bersifat formal. Sedangkan pekerjaan adalah kegiatan yang tidak bergantung pada suatu keahlian tertentu. Guru dikatakan suatu profesi karena untuk menjadi seorang guru harus mempunyai kemampuan, keahlian dan profesionalisme. Untuk menjadi seorang guru, seseorang harus mengikuti jenjang pendidikan terlebih dahulu, dan untuk berkecimpung di dalam dunia pendidikan dengan status menjadi seorang guru juga ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi, seorang guru juga memiliki kode etik. Oleh karena itulah guru disebut sebagai profesi.
Pemerintah mengadakan PPG bagi calon guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan melahirkan guru-guru yang berkompeten dan profesional, sebab tujuan dari PPG itu sendiri adalah untuk meningkatkan kualitas guru, meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru.

4.      Menurut anda, perlukah program PPG tersebut, dan apa manfaat bagi anda sebagai calon seorang pendidik/guru.?
Menurut saya, program PPG itu perlu dan efektif untuk dilaksanakan, sebab dengan adanya program PPG calon guru (khususnya saya) dapat lebih meningkatkan lagi kompetensi dalam mendidik. Tidak hanya itu, dengan mengikuti program PPG ini saya akan dapat lebih memahami cara penerapan pendidikan yang baik, dapat menjadikan saya sebagai seorang guru yang berkualitas dan profesional sehingga saya dapat menyalurkan ilmu dan pengetahuan saya kepada anak didik (nantinya) dengan cara yang juga berkualitas. Generasi-generasi penerus bangsa adalah tanggung jawab pendidik. Jika buruk pendidikan yang disalurkan kepada generasi kita, maka akan melahirkan generasi penerus yang buruk pula. Semua itu ada di tangan pengajar dan pendidik. Oleh karena itulah yang sangat perlu dan utama dididik adalah tenaga pengajarnya. Melalui PPG ini hal itu bisa dilakukan.

5.     Jika melihat tentang degradasi moral yang melanda pendidikan kita seperti tawuran pelajar dan bentrokan mahasiswa, menurut Anda apa yang salah dalam sistem pendidikan di Negeri kita? berikan argumentasi Anda!
Jawaban
Menurut saya, hal-hal buruk itu terjadi karena pendidikan di Indonesia ini hanya mengutamakan kompetensi, pengtahuan (kognitif) saja. Norma-norma yang berlaku, moral, etika, semua itu dikesampingkan. Padahal yang sangat utama untuk dibenahi adalah moral. Jika positif moralnya, maka pikiran-pikiran lain yang juga merupakan aspek kognitif akan tersalurkan dengan baik. Misalnya saja pada program Ujian Akhir Nasional (UN), di sekolah siswa hanya dituntut untuk dapat lulus di ujian akhir. Siswa dipaksa belajar dari pagi hingga sore (les wajib) agar dapat lulus di ujian penentuan. Jika ditinjau dari segi psikologis, hal tersebut tidak baik dilakukan karena akan mempengaruhi jiwa anak, terlebih lagi jika siswa yang telah belajar mati-matian malah akhirnya tidak lulus karena jawabannya tidak terbaca di komputer. Bukankan hal tersebut sangat merugikan siswa? Menurut saya, akan lebih baik jika kurikulum saat ini diganti dengan kurikulum berbasis karakter (pendidikan karakter), karena dengan pendidikan karakter, pendidikan akan lebih mengarah kepada perbaikan moral/etika. Dengan begitu para siswa tidak hanya dituntut untuk memperluas wawasannya, tetapi juga meluruskan/memperbaiki moralnya kearah yang positif. Semuanya berpangkal kepada sikap (afektif). Jika sikap yang paling utama ditata, pendidikan di Indonesia ini akan bejalan dengan semestinya tanpa ada kekerasan, dan sikap anarkis.



















Daftar Pustaka

Ahmadi, Abu. 2001. Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Alenta. 2011. Pengantar Pendidikan (online) (http://alentaunp.blogspot.com/2011/11/hakekat-pendidikan.html, diskses 16 Oktober 2012).
Fananie, K.H R. Zainuddin. 2011. Pedoman Pendidikan Modern. Solo: Tinta Medina.
Ihsan, Fuad. 2005. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Pidarta, Prof. Dr. Made. 1997. Landasan Kependidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Salam, H. Burhanuddin. 2002. Pengantar Pedagogik (Dasar-Dasar Ilmu Mendidik). Jakarta: PT Rineka Cipta.
Umaya, Ika. Hakikat Pendidikan (online) (http://umayaika.wordpress.com/2012/04/24/hakikat-pendidikan, diakses 16 Oktober 2012).

Budaya Antre



Budaya Antre yang Semrawut

“Budayakan Antre”, dua kata yang yang tak asing lagi di telinga kita. Namun sangat disayangkan slogan tersebut hanyalah sekedar ‘pemanis’ dalam salah satu kebudayaan bangsa Indonesia ini. Implementasi antre itu sendiri jarang dilakukan. Semakin berubahnya zaman, semakin memudar pula budaya antre.
Rakyat Indonesia sebenarnya mengerti apa itu antre, bagaimana cara mengantre, dan apa tujuan mengantre, tetapi mereka tidak menerapkannya dengan baik dalam kehidupan sehari-hari tanpa adanya pengawasan atau denda. Seakan-akan antre adalah perbuatan yang sangat sulit untuk dilakukan. Jika hal ini terus terjadi, budaya antre akan punah total.
Pada hakikatnya mengantre merupakan perbuatan yang sederhana, mudah, dan bermanfaat. Satu perbuatan mengandung berbagai manfaat yang luar biasa, yaitu hanya dengan mengantre akan melatih sikap dan sifat sabar, melatih diri untuk tidak egois, belajar tertib, belajar menghargai orang lain, berlaku sopan, menanamkan rasa malu untuk mengambil hak orang lain, menanamkan sikap tepat waktu, menampakkan budaya rapi, dan lain sebagainya.
Di negara luar, budaya antre diterapkan dengan sangat baik. Salah satunya saja seperti di Taiwan. Tidak hanya dikenal sebagai negara yang memiliki keunggulan dalam riset dan inovasi produk, tetapi negara ini juga dikenal sebagai Queueing Master (Master Antri). Masyarakat Taiwan membudidayakan antre dengan sangat baik. Mereka bahkan mengantre secara otomatis tanpa harus ada yang mengarahkan atau mengatur barisan antrean. Dimana pun, kapanpun, dan apapun mereka secara otomatis membentuk barisan antrean secara disiplin.
Orang Indonesia yang datang langsung ke sana akan takjub melihat kedisiplinan mereka dalam hal mengantre. Hebatnya lagi, orang-orang Indonesia yang sering menyerobot barisan ketika mengantre, akan berubah menjadi disiplin ketika mengantre di Taiwan, karena akan merasa malu jika menerapkan kebiasaan buruk mengantre di negara Queueing Master tersebut. Ini bukanlah hal-hal fiktif, tetapi fakta dan masih terjadi hingga sekarang.
Dalam hal mengantre kita juga bisa meniru segerombolan semut. Hewan kecil ini sangat piawai dalam mengatur barisannya. Tampak rapi dan teratur ketika para serangga kecil ini merayap. Semestinya kita malu dengan semut. Hewan yang tiada pikiran saja mampu bersikap teratur, malah sebaliknya kita yang berakal tidak mempunyai kesadaran tinggi untuk hidup teratur.
Sangat Indah terlihat jika di negara kita juga menerapkan kedisiplinan yang tinggi. Tidak adanya kerapian tanpa adanya budaya antre. Kenyataannya negara kita sangat jauh tertinggal dalam hal ketaatan pada peraturan terutama dalam kedisiplinan mengantre. Masih banyak rakyat Indonesia yang mendominasi kepentingan individu. Hal tersebut terlihat ketika mengantre di jalan raya. Contohnya saja di Banda Aceh yang tidak jarang mengalami kemacetan lalu lintas terlebih ketika pagi dan sore hari. Semua orang terlihat terbaru-buru seakan dikejar waktu, bahkan saat lampu merah pengemudi berhenti melewati batas garis pemberhentian. Jika ada yang tidak melewati batas garis pemberhentian, para pengemudi yang berada di belakang akan berklekson ria menyuruh untuk maju atau ada yang langsung menyelip ke depan. Terlebih ketika lampu hijau menyala, suara-suara klekson kendaraan akan bersahut-sahutan dan tak sedikit pula yang menerobos jalan. Hal-hal tersebut sangat membahayakan baik si pengendara maupun semua pengguna jalan. Itu hanyalah sepenggal fakta yang terjadi di sekitar kita, belum lagi yang terjadi ketika mengantre pembayaran rekening listrik, mengantre di loket rumah sakit, loket kereta api, dan lain sebagainya.
Memudarnya budaya antre ini tidak lain juga disebabkan oleh membudayanya ‘jam karet’ di Indonesia. Orang Indonesia sebagian besar menyepelekan waktu sehingga tidak memperhitungkan waktu untuk mengantre. Karena merasa terbaru-buru dan dikejar waktu akibat membiasakan jam karet, kedisiplianan dalam mengatre pun tidak lagi dihiraukan. 
Hal yang perlu dilakukan dalam membudi daya antre adalah dengan membiasakan diri untuk sabar dan tidak egois. Tanpa disadari, hal-hal kecil positif yang kita biasakan, akan banyak bermanfaat dalam berbagai situasi, terutama dalam mengantre. Selain itu pula kebiasaan dan kesadaran tersebut harus ditamankan dalam diri, sebab pada hakikatnya kebiasaan merupakan pengulangan yang berpola. Buang mengulang yang negatif yang pasti merugikan, ulangi pola yang positif, maka kebiasaan akan menjadi kekuatan yang membangun.