Komunikasi
Pendidikan
Oleh
Kelompok 6
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2013
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati,
penulis mengucapkan rasa syukur kepada Allah swt. karena hanya dengan lindungan, rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan judul “Komunikasi Pendidikan”.sebagai tugas kelompok.
Dalam
pelaksanaan penulisan tugas kelompok ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada:
1.
Prof
Murniati selaku dosen pengasuh mata kuliah Pengantar Manajemen Pendidikan.
2.
Kepada
semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan tugas ini.
Segala usaha
telah dilakukan untuk penyempurnaan tugas ini. Namun, penulis menyadari masih
banyak kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan selanjutnya.
Darussalam, 28 mei 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR
ISI........................................................................................................ ii
BAB
I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
BAB
II KOMUNIKASI
PENDIDIKAN........................................................ 2
2.1
Pengertian komunikasi Pendidikan............................................... 2
2.2
Fungsi Komunikasi Pendidikan..................................................... 5
2.3 Efektifitas Komunikasi dalam Proses
Pendidikan......................... 6
BAB
III PENUTUP............................................................................................ 9
3.1
Simpulan........................................................................................ 9
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Orang yang masih hidup tidak mungkin
akan lepas dari komunikasi walaupun bukan berarti semua perilaku adalah
komunikasi.Komunikasi terjadi dalam hampir setiap kegiatan manusia. Untuk lebih
tegas dapat dikatakan bahwa banyak kegiatan manusia yang hanya bisa terjadi
dengan bantuan komunikasi.
Komunikasi adalah proses penyampaian atau penerimaan pesan dari satu orang kepada orang lain, baik langsung maupun tidak langsung, secara tertulis, lisan maupun bahasa nonverbal.
Komunikasi dalam pendidikan merupakan unsur yang sangat penting kedudukannya . bahkan ia sangat besar peranannya dalam menentukan keberhasilan pendidikan yang bersangkutan. Orang sering berkata bahwa tinggi rendahnya suatu capaian mutu pendidikan dipengaruhi oleh faktor komunikasi ini, khususnya komunikasi pendidikan.
Komunikasi adalah proses penyampaian atau penerimaan pesan dari satu orang kepada orang lain, baik langsung maupun tidak langsung, secara tertulis, lisan maupun bahasa nonverbal.
Komunikasi dalam pendidikan merupakan unsur yang sangat penting kedudukannya . bahkan ia sangat besar peranannya dalam menentukan keberhasilan pendidikan yang bersangkutan. Orang sering berkata bahwa tinggi rendahnya suatu capaian mutu pendidikan dipengaruhi oleh faktor komunikasi ini, khususnya komunikasi pendidikan.
Didalam pelaksanaan pendidikan
formal (pendidikan melalui sekolah), tampak jelas adanya peran komunikasi yang
sangat menonjol. Proses belajar mengajarnya sebagian besar terjadi karena
proses komunikasi, baik komunikasi yang berlangsung secara intra persona maupun
secara antar personal.
Oleh karena itu, penting bagi
kita menjadi trampil berkomunikasi, dan mengetahui prinsip-prisip komunikasi
baik didalam pendidikan maupu dimasyarakat. Akhirnya, semoga pembahasan kami
berikut ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
BAB
II
KOMUNIKASI PENDIDIKAN
2.1
Pengertian
Komunikasi Pendidikan
Dalam
kehidupan sehari-hari manusia selalu berkomunikasi, karena sebagai makhluk
sosial manusia memiliki kebutuhan untuk saling berhubungan satu sama lainnya,
dan ini dilakukan melalui komunikasi. Istilah komunikasi berasal dari bahasa
Inggris communication, dari bahasa latin communicatus yang mempunyai
arti berbagi atau menjadi milik bersama, komunikasi diartikan sebagai proses
sharing diantara pihak-pihak yang melakukan aktifitas komunikasi tersebut.
Komunikasi
di maksudkan untuk menyampaikan pesan, pengetahuan, perasaan, dan pengalaman
kepada komunikan(penerima) dari komunikator(sumber) melalui saluran-saluran
tertentu baik secara langsung/tidak langsung, dan komunikasi dapat dikatakan
efektif bila ada kesamaan makna dan bahasa yang dipakai oleh komunikator kepada
komunikan sehingga apa yang di inginkan oleh komunikator dapat di mengerti oleh
komunikan, serta memberikan dampak/effect kepada komunikan sesuai dengan yang
diingikan komunikator. Komunikasi merupakan suatu kebutuhan dalam kehidupan
manusia. Sedangkan makna komunikasi pendidikan secara sederhana adalah
komunikasi yang terjadi dalam suasana pendidikan. Disini komunikasi tidak lagi
bebas tetapi dikendalikan dan dikondisikan untuk tujuan-tujuan pendidikan.
Berdasarkan
uraian diatas, maka komunikasi pendidikan adalah suatu tindakan yang memberikan
kontribusi yang sangat penting dalam pemahaman dan praktik interaksi serta
tindakan seluruh individu yang terlibat dalam dunia pendidikan. Kepala sekolah mempunyai kewajiban untuk membina komunikasi sebaik-baiknya
agar para guru mau dan mampu bekerja sama untuk meningkatkan kemampuan dan
kinerjanya.
Upaya
membina komunikasi tidak sekedar untuk menciptakan kondisi yang menarik dan
hangat, tetapi akan mendapatkan makna yang mendalam dan berarti bagi pendidikan
dalam suatu sekolah. Dengan demikian, setiap personel dapat bekerja dengan
tenang dan menyenangkan serta terdorong untuk beradaptasi lebih baik, dan
mengerjakan tugas mendidiknya dengan penuh kesadaran.
Komunikasi
pendidikan terbagi dua, yaitu
a)
Komunikasi intern
Komunikasi intern sangat dirasakan manfaatnya, terutama oleh seorang pemula
yang memasuki satu dunia tersendiri, seperti sekolah (Mulyasa, 2007:139). Dalam
menjalin hubungan komunikasi intern di sekolah, kepala sekolah perlu
memperhatikan prinsip-prinsip berikut ini.
1.
Bersifat
terbuka, tidak memaksakan kehendak, tetapi bertindak sebagai fasilitator yang
mendorong suasana demokratis dan kekeluargaan.
2.
Mendorong
para guru untuk mau dan mampu mengemukakan pendapatnya dalam memecahkan suatu
masalah, serta harus dapat mendorong aktivitas dan kreativitas guru.
3.
Mengembangkan
kebiasaan untuk berdiskusi secara terbuka, dan mendidik guru-guru untuk mau
mendengarkan pendapat secara objektif.
4.
Mendorong
para guru dan pegawai lainnya untuk mengambil keputusan yang paling baik dan
menaati keputusan itu.
5.
Berlaku
sebagai pengarah, pengatur pembicaraan, perantara, dan pengambil kesimpulan
secara redaksional.
b)
Komunikasi ekstern
Komunikasi ekstern merupakan bentuk hubungan
sekolah dengan lingkungan eksternal di sekitarnya, untuk mendapatkan
masukkan-masukkan dari lingkungannya berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang
dilakukan di sekolah. Komunikasi ekstern meliputi hubungan sekolah dengan orang
tua siswa dan hubungan sekolah dengan masyarakat, baik secara individu maupun
melembaga.
1.
Hubungan sekolah dengan orang
tua siswa
Bentuk kerja sama antara guru
dan orang tua siswa yang didasari hal-hal sebagai berikut: (1) adanya kesamaan
tanggungjawab, (2) adanya kesamaan tujuan. Tujuan hubungan sekolah dengan orang
tua adalah saling membantu dan megisi, bantuan keuangan dan barang-barang,
untuk mencegah perbuatan-perbuatan yang kurang baik, dan bersama-sama membuat
rencana yang baik untuk sang anak.
Cara menjalin hubungan sekolah
dengan orang tua siswa, yaitu melalui dewan sekolah, melalui BP3, melalui
pertemuan penyerahan buku laporan pendidikan, dan melalui ceramah ilmiah.
2.
Hubungan sekolah dengan
masyarakat
Hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan
bentuk komunikasi ekstern yang dilakukan atas dasar kesamaan tanggung jawab dan
tujuan. Tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat bertujuan untuk memelihara
kelangsungan hidup sekolah, meningkatkan mutu pendidikan di sekolah,
memperlancar kegiatan belajar mengajar, dan memperoleh bantuan dan dukungan
dari masyarakat dalam rangka pengembangan dan pelaksanaan program-program
sekolah.
Dalam rangka menjalin kemunikasi hubungan
sekolah dan masyarakat dapat dijalin melalui dewan sekolah, BP3, rapat
bersama,konsultasi, radio dan televise,surat dan telepon, pameran sekolah,
serta ceramah.
2.2
Fungsi
Komunikasi Pendidikan
Dalam suatu organisasi komunikasi mempunyai beberapa
fungsi. Hal ini sebagaimana menurut Efendi bahwa fungsi komunikasi adalah.
1.
Fungsi Informatif
Maksudnya,komunikasi berfungsi memberi keterangan,
memberi data atau fakta yang berguna bagi segala aspek kehidupan manusia.
Dengan melalui komunikasi maka apa yang ingin disampaikan oleh guru kepada
muridnya dapat diberikan dalam bentuk lisan ataupun tertulis.
2.
Fungsi Edukatif
Maksudnya,komunikasi berfungsi mendidik masyarakat, mendidik
setiap orang dalam menuju pencapaian kedewasaan bermandiri. Seseorang bisa
banyak tahu karena banyak mendengar, banyak membaca dan banyak berkomunikasi.
3.
Fungsi Persuasif
Maksudnya ialah bahwa komunikasi sanggup “membujuk”
orang untuk berperilaku sesuai dengan kehendak yang diinginkan oleh
komunikator. Membangkitkan pengertian dan kesadaran komunikan, baik bersifat
motivasi maupun bimbingan, bahwa apa yang kita sampaikan akan memberikan
perubahan sikap, tetapi berubahnya adalah atas kehendak sendiri(bukan
dipaksakan). Perubahan tersebut diterima atas kesadaran sendiri
4. Fungsi Rekreatif
Dapat menghibur orang pada saat yang
memungkinkan. Seperti , Mendengarkan dongeng, membaca bacaan ringan.
2.3 Efektivitas
Komunikasi dalam Proses Pendidikan
Dalam prosesnya bahwa komunikasi merupakan
suatu proses sosial
untuk mentranmisikan atau menyampaikan perasaan atau informasi baik yang berupa
ide-ide atau gagasan-gagasan dalam rangka mempengaruhi orang lain. Agar komunikasi
berjalan efektif, komunikator hendaknya mampu mengatur aliran pemberitaan ke
tiga arah, yakni ke bawah, ke atas, ke samping atau mendatar. Bagi setiap orang
atau kelompok dalam organisasi hendaknya mungkin untuk berkomunikasi dengan
setiap orang atau kelompok lain, dan untuk menenrima respon sikap, itu diminta
oleh komuniktor.
Dalam proses komunikasi ada beberapa ketentuan, antara lain
Dalam proses komunikasi ada beberapa ketentuan, antara lain
1.
Karena
komunikasi mempunyai suatu maksud, maka suatu messege atau stimulus selalu
ditujukan kepada sekumpulan orang tertentu. Ini disebut penerima yang terntetu.
2.
Komunikator
berkeinginan menimbulkan suatu respon kepada penerima yang sesuai dengan maksud
yang dibawakan oleh messege atau stimulus tertentu.
3.
Suatu
komunikasi dinyatakan berhasil jika respon yang timbul pada penerima, sesuai
dengan maksud komunikasi.
4.
Dalam
melaksanakan suatu program pendidikan aktivitas menyebarkan, menyampaikan
gagasan-gagasan dan maksud-maksud ke seluruh struktur organisasi sangat
penting.
Proses komunikasi dalam
menyampaikan suatu tujuan lebih dari pada sekedar menyalurkan pikiran-pikiran
atau gagasan-gagasan dan maksud-maksud secara lisan atau tertulis.
Komunikasi secara lisan pada umumnya lebih mendatangkan hasil dan pengertian yang jelas dari pada secara tertulis. Demikian pula komunikasi secara informal dan secara formal mendatangkan hasil yang berbeda pengaruh dan kejelasannya.
Komunikasi secara lisan pada umumnya lebih mendatangkan hasil dan pengertian yang jelas dari pada secara tertulis. Demikian pula komunikasi secara informal dan secara formal mendatangkan hasil yang berbeda pengaruh dan kejelasannya.
Terjadinya proses
komunikasi dalam organisasi atau lembaga itu bisa terjadi secara formal maupun
secara informal, komunikasi
formal akan terjadi
dalam memilih informasi untuk keperluan pelaporan, penyimpangan bias dengan
mudah menyelinap. Selanjutnya biasanya orang ingin mendengar laporan-laporan
yang menyenangkan. Akibatnya ialah sering pemindahan informasi yang diperindah
atau dibiaskan. Satu saluran komunikasi formal tertentu atau lebih ke dan dari
setiap personal atau anggota adalah perlu. Saluran-saluran itu hendaknya perlu
dipahami oleh setiap anggota. Garis-garis komunikasi hendaknya dibuat sependek
dan selangsung mungkin. Hendaknya mungkin bagi semua anggota untuk bertindak
sebagai sumber komunikasi maupun sebagai penerima.
Komunikasi informal ini tentunya
dengan cara melakukan pendekatan secara kekeluargaan atau hubungan sosial tidak
secara formal. Jika
komunikator menaruh perhatian kepada saluran-saluran komunikasi informal, ia
akan mengetahui kepentingan dan perhatian personil serta sikap mereka terhadap
organisasi dan masalah-masalahnya, lagi pula komunikasi informal itu membawa
kepada putusan-putusan yang dibuat di antara orang-orang pada tahap organisasi
yang sama.
Dalam kegiatan suatu organisasi
atau lembaga khusunya dalam hal pengelolaan pendidikan tentunya tidak terlepas
dengan komunikasi. Oleh sebab itu suatu proses pendidikan akan berhasil
apabilla terjadinya suatu proses komunikasi yang baik dan sesuai dengan
harapan, di mana gagasan-gagasan atau ide dibahas dalam suatu musyawarah antara
komunikator dengan komunikan, sehingga terjadi pemahaman tentang informasi atau
segala sesuatu hal menjadi pokok dari pembahasan untuk mengarah pada
kesepakatan dan kesatuan dalam pendapat.
Berdasarkan hal tersebut, bahwa
tujuan dari suatu organisasi atau instansi tentunya dapat tercapai secara
optimal apabila proses komunikasinya lancar tanpa adanya suatu hambatan,
walaupun ada hambatan, maka komunikator dan komunikan harus dengan cermat segera
mengatasi permasalahan yang menyebabkan terjadi suatu hambatan, sehingga proses
komunikasi dapat berlangsung.
Dalam prosesnya komunikasi itu terbagai dalam 2 macam komunikasi, yaitu komunikasi aktif dan komunikasi pasif. Komunikasi aktif merupakan suatu proses komunikasi yang berlangsung dengan aktif antara komunikator dengan komunikan, di manan antara keduanya sama-sama aktif berkomunikasi, sehingga terjadi timbal balik di antara keduanya. Sedangkan komunikasi pasif terjadi di mana komunikator menyampaikan informasi atau ide terhadap halayaknya atau komunikan sebagai penerima informasi, akan tetapi komunikan tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan respon atau timbal balik dari proses komunikasi.
Dalam prosesnya komunikasi itu terbagai dalam 2 macam komunikasi, yaitu komunikasi aktif dan komunikasi pasif. Komunikasi aktif merupakan suatu proses komunikasi yang berlangsung dengan aktif antara komunikator dengan komunikan, di manan antara keduanya sama-sama aktif berkomunikasi, sehingga terjadi timbal balik di antara keduanya. Sedangkan komunikasi pasif terjadi di mana komunikator menyampaikan informasi atau ide terhadap halayaknya atau komunikan sebagai penerima informasi, akan tetapi komunikan tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan respon atau timbal balik dari proses komunikasi.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Simpulan
komunikasi
diartikan sebagai proses sharing diantara pihak-pihak yang melakukan aktifitas
komunikasi tersebut. Komunikasi pendidikan sangat
dibutuhkan dalam proses belajar mengajar dan hubungan kedinasan di sekolah
untuk menjalin hubungan yang lebih baik dalam bekerja sama. Upaya membina
komunikasi tidak sekedar untuk menciptakan kondisi yang menarik dan hangat, tetapi
akan mendapatkan makna yang mendalam dan berarti bagi pendidikan dalam suatu
sekolah. Dengan demikian, setiap personel dapat bekerja dengan tenang dan
menyenangkan serta terdorong untuk beradaptasi lebih baik, dan mengerjakan
tugas mendidiknya dengan penuh kesadaran.
Komunikasi pendidikan
diperlukan dalam membina hubungan baik antara personil sekolah dan juga membina
hubungan baik antara sekolah dengan orang tua siswa juga dengan masyarakat.
Guna mencapai tutjuan pendidikan nasional dan menumbuhkan rasa saling
bertanggungjawab dalam kegiatan bel;ajar-mengajar, komunikasi pendidikan
sangatlah penting.
Daftar Pustaka
Mulyasa. E.
2007. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Rosda.
http://fitrahraflesiamuda.blogspot.com/2012/04/makalah-komunikasi-dalam-pendidikan_25.html
http://blog.umy.ac.id/sitikholifah/2012/11/18/komunikasi-pendidikan/
http://blog.umy.ac.id/mamikcahya/2011/11/15/hubungan-komunikasi-dengan-pendidikan/
http://blog.umy.ac.id/sitikholifah/2012/11/18/komunikasi-pendidikan/
http://blog.umy.ac.id/mamikcahya/2011/11/15/hubungan-komunikasi-dengan-pendidikan/
0 komentar:
Posting Komentar