Rabu, 04 Juni 2014

Apa Itu Case Study?



         CASE STUDY
        Case study adalah narasi yang berisi berbagai pengalaman dan evaluasi diri seorang guru. Tujuan case study ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kemampuan seorang guru atau calon guru dalam mendidik, mengajar dan menilai serta memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terjadi ketika melaksanakan tugas sebagai guru.
    Case study ini perlu terutama bagi para calon pendidik dan pengajar agar bisa mengetahui kekurangan/kesalahan selama mengajar. Tidak hanya sekedar mengetahui kekurangan, tetapi sebisa mungkin memperbaiki kekurangan/kesalahan itu menjadi lebih baik lagi. Dengan case study berupa narasi ini pula seorang guru/calon guru dapat mengarahkan dirinya untuk bisa menjadi guru yang profesional, tentunya secara bertahap dan dengan sebuah proses.
       Nah, jika berbicara tentang guru profesional, pada umumnya menjadi seorang guru yang profesional itu bukanlah semudah membalikkan telapak tangan. Calon guru harus melewati berbagai pendidikan, tantangan, dan pengalaman sebelum terjun ke dunia pendidikan yang sebenarnya. Oleh karena itulah, saat ini Depdikbudnas mencanangkan program Pendidikan Profesi Guru (PPG) bagi calon guru yang telah lulus Strata 1 dan program Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) bagi guru yang telah memenuhi syarat untuk menerima  sertifikasi dan telah menjadi guru tetap.
          "Apakah saya sudah profesional sebagai seorang guru? Sebuah pertanyaan yang mudah dilontarkan, tetapi tidak mudah untuk dijawab. Dilihat dari kacamata orang awam, menjadi guru tidaklah terlalu sulit. Memiliki sedikit pengetahuan dan keberanian diri berdiri di depan kelas, maka jadilah seorang guru. Hal demikian di yakini dan diasumsikan oleh sebagian orang. Selain itu, banyak juga yang meyakini bahwa untuk menjadi guru, seseorang harus menempuh pendidikan keguruan dan memiliki sertifikaty untuk menjadi guru. Namun, barangkali hanya sedikit orang yang bersedia menyisakan sedikit pikirannya untuk berpikir bahwa menjadi guru tidaklah segampang yang pernah dibayangkan orang. Bahkan para guru sendiri, dalam jumlah yang sedikit juga berpikir bahwa tugas guru adalah berdiri di kelas dan menyampaikan sejumlah pengetahuan kepada siswa dari pukul sekian sampai pukul sekian. Ini adalah rutinitas seorang guru. Mereka menyebut pula "Saya adalah guru senior yang sudah cukup berpengalaman". Ini memang tak terbantahkan jika keseniorannya hanya dipandang dari lamanya masa tugas sebagai guru dan pengalamannya berdiri di depan kelas. Tulisan ini tidak bermaksud mendiskreditkan guru karena bagaimanapun manusia-manusia berkualitas yang pernah kita kenal tentunya tidak terlepas dari bimbingan dan didikan seoran guru.
           Seorang guru atau calon guru hendaknya dapat memetik beberapa pengalaman tentang bagaimana seharusnya sebuah pembelajaran berlangsung. Beragam gaya dapat diterapkan oleh seorang guru untuk memulai pembelajaran, seperti (1) tidak meminta siswa menulis materi pembelajaran di papan tulis; (2) tidak mendiktekan materi pelajaran; (3) tidak berceramah; (4) memberi kesempatan kepada semua siswa untuk berpartisipasi; (5) mengajukan pertanyaan dengan bahasa yang komunikatif sehingga mudah dipahami siswa; dan (6) menghargai siswa dan menghargai jawaban mereka disertai dengan penguatan. Penggalan pengalaman pembelajaran ini jika diberi sentuhan-sentuhan emosional, hasilnya adalah sebuah narasi pembelajaran yang lebih dikenal sebagai case study." (Sumber: PPL FKIP Unsyiah)




0 komentar: