CASE
STUDY
Case study adalah narasi yang berisi berbagai pengalaman dan evaluasi diri
seorang guru. Tujuan case study ini adalah untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan seorang guru atau calon guru dalam mendidik, mengajar dan menilai
serta memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terjadi ketika melaksanakan tugas
sebagai guru.
Case study ini perlu terutama bagi para calon pendidik dan pengajar agar
bisa mengetahui kekurangan/kesalahan selama mengajar. Tidak hanya sekedar
mengetahui kekurangan, tetapi sebisa mungkin memperbaiki kekurangan/kesalahan
itu menjadi lebih baik lagi. Dengan case study berupa narasi ini pula seorang
guru/calon guru dapat mengarahkan dirinya untuk bisa menjadi guru yang
profesional, tentunya secara bertahap dan dengan sebuah proses.
Nah,
jika berbicara tentang guru profesional, pada umumnya menjadi seorang guru yang
profesional itu bukanlah semudah membalikkan telapak tangan. Calon guru harus
melewati berbagai pendidikan, tantangan, dan pengalaman sebelum terjun ke dunia
pendidikan yang sebenarnya. Oleh karena itulah, saat ini Depdikbudnas
mencanangkan program Pendidikan Profesi Guru (PPG) bagi calon guru yang telah
lulus Strata 1 dan program Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) bagi guru
yang telah memenuhi syarat untuk menerima sertifikasi dan telah menjadi
guru tetap.
"Apakah saya sudah profesional sebagai seorang
guru? Sebuah pertanyaan yang mudah dilontarkan, tetapi tidak mudah untuk
dijawab. Dilihat dari kacamata orang awam, menjadi guru tidaklah terlalu sulit.
Memiliki sedikit pengetahuan dan keberanian diri berdiri di depan kelas, maka
jadilah seorang guru. Hal demikian di yakini dan diasumsikan oleh sebagian
orang. Selain itu, banyak juga yang meyakini bahwa untuk menjadi guru,
seseorang harus menempuh pendidikan keguruan dan memiliki sertifikaty untuk
menjadi guru. Namun, barangkali hanya sedikit orang yang bersedia menyisakan
sedikit pikirannya untuk berpikir bahwa menjadi guru tidaklah segampang yang
pernah dibayangkan orang. Bahkan para guru sendiri, dalam jumlah yang sedikit
juga berpikir bahwa tugas guru adalah berdiri di kelas dan menyampaikan sejumlah
pengetahuan kepada siswa dari pukul sekian sampai pukul sekian. Ini adalah
rutinitas seorang guru. Mereka menyebut pula "Saya adalah guru senior yang
sudah cukup berpengalaman". Ini memang tak terbantahkan jika keseniorannya
hanya dipandang dari lamanya masa tugas sebagai guru dan pengalamannya berdiri
di depan kelas. Tulisan ini tidak bermaksud mendiskreditkan guru karena
bagaimanapun manusia-manusia berkualitas yang pernah kita kenal tentunya tidak
terlepas dari bimbingan dan didikan seoran guru.
Seorang guru atau calon guru hendaknya dapat
memetik beberapa pengalaman tentang bagaimana seharusnya sebuah pembelajaran
berlangsung. Beragam gaya dapat diterapkan oleh seorang guru untuk memulai
pembelajaran, seperti (1) tidak meminta siswa menulis materi pembelajaran di
papan tulis; (2) tidak mendiktekan materi pelajaran; (3) tidak berceramah; (4)
memberi kesempatan kepada semua siswa untuk berpartisipasi; (5) mengajukan
pertanyaan dengan bahasa yang komunikatif sehingga mudah dipahami siswa; dan
(6) menghargai siswa dan menghargai jawaban mereka disertai dengan penguatan.
Penggalan pengalaman pembelajaran ini jika diberi sentuhan-sentuhan emosional,
hasilnya adalah sebuah narasi pembelajaran yang lebih dikenal sebagai case
study." (Sumber: PPL FKIP Unsyiah)
0 komentar:
Posting Komentar