Warna-Warni Karakter Siswa
Semakin
lama saya menjalani kegiatan pembelajaran di SMP Negeri 17 Banda Aceh, semakin
banyak pula pengalaman dan kenangan yang tak terlupakan. Salah satu pengalaman
dan pelajaran yang saya dapatkan selama PPL adalah dari warna-warni tingkah
laku dan kehidupan para siswa. Setelah beberapa bulan saya mengajar di sekolah
tersebut, tingkah laku dan kehidupan setiap siswa semakin terlihat jelas.
Masing-masing dari tiap siswa memiliki kisah hidup yang khas. Karakter mereka
yang tampak di sekolah tak lain dan tak bukan terbentuk karena pendidikan dan
perhatian dari keluarga sebagai pendidikan informal. Memang benar, keluargalah
yang pertama membentuk kepribadian anak. Baik buruknya karakter anak karena
hasil ‘cetakan’ dari keluarganya. Hal tersebut telah saya jumpai selama menjadi
mahasiswa praktikan di SMPN 17.
Saya
mengajar di empat kelas dan keempat kelas itu adalah kelas
,
,
,
dan
.
Saat saya masih mengajar di bulan pertama, belum terlihat jelas perbedaan di
setiap kelas tersebut. Namun, ketika sudah memasuki bulan kedua semakin
terlihat perbedaan dari keempat kelas itu jika dilihat secara keseluruhan. Pertama,
ketika saya masuk di kelas
,
sebagian besar para siswa di kelas itu susah untuk diatur. Mereka tidak hanya
ribut di kelas tetapi juga mengganggu temannya, sontak temannya pun ikut
merespon gangguan dari temannya itu dan ketika diberi pertanyaan mereka hanya
menjawab secara asal-asalan. Saya sudah mencoba membimbing mereka, tetapi
mereka terbimbing hanya beberapa saat dan kemudian kembali melakukan kesalahan,
bahkan guru pamong saya pun mengakui bahwa kelas itu adalah kelas yang sangat
sulit diatur. Kedua, saat saya mengajar di kelas
,
kelas ini tampak berbeda dari kelas
,
saya sebut kelas ini adalah kelas yang ‘sunyi’. Di kelas ini sebagian besar
siswa hanya duduk pasif. Hanya satu atau dua orang yang aktif dalam
pembelajaran dan siswa yang aktif pun hanya itu-itu saja. Hal yang positif dari
kelas ini adalah di saat saya menjelaskan materi, mereka membisu tanpa suara
bak orang yang budiman. Namun, sisi negatifnya adalah ketika saya memberi
kesempatan untuk bertanya atau mengajukan pertanyaan, tak ada yang mau
menjawab. Ketika saya paksa mereka untuk menjawab, baru ada satu siswa yang mau
membuka mulut untuk menjawab. Terkadang saya bingung bagaimana cara memancing
mereka untuk bisa aktif dalam pembelajaran sebab berbagai cara sudah saya
lakukan tetapi tetap tidak ada hasil. Ketiga, kelas
,
nah, kelas ini tidak berbeda jauh dengan kelas
.
Bedanya jika di kelas
sebagian besar siswa tidak bisa merespon
pertanyaan dan tanggapan dengan baik, tetapi setengah siswa di kelas
ini aktif dalam pembelajaran. Kelas ini
terkenal sebagai kelas paling ribut. Baik di saat menyimak pembelajaran maupun
saat mengerjakan tugas, tak henti-hentinya mereka mengeluarkan suara. Namun,
meskipun demikian banyak di antara mereka yang aktif selama pembelajaran
berlangsung. Keempat, kelas
,
kelas ini adalah kelas yang paling saya suka. Para siswa di kelas
tidak hanya patuh, tetapi juga cepat dan giat
serta aktif dalam pembelajaran. Hanya sebagian kecil saja yang pasif. Namun,
hal negatifnya adalah ketika ada siswa yang merasa terganggu dengan temannya, mereka
bisa saja saling memukul meski ada guru di depan mereka. Bahkan saat saya baru
beberapa hari mengajar di kelas itu, saya sudah melihat tontonan kekerasan
antarmereka dan hingga sekarang saya sudah menyaksikan dua kali ‘adegan’
kekerasan di kelas tersebut. Ketika saya lerai pun mereka bahkan tetap
berperilaku emosioanal.













Berbeda
kelas, berbeda suasana dan perasaan. Itulah yang saya rasakan selama menjadi
guru PPL. Selain kelas yang memiliki keunikan tersendiri juga terdapat
siswa-siswa yang unik. Bahkan kisah hidup mereka ada yang menyentuh hati dan
membuat saya bisa mengerti dengan kelakuan-kelakuan mereka di sekolah. Ada
siswa yang keluarganya broken home, ayahnya
entah dimana begitu juga dengan ibunya. Dia hanya diasuh oleh neneknya. Ada
pula siswa yang diperlakukan tidak layak oleh ayah tirinya. Ia dilarang pulang
ke rumah hanya karena terlambat mengantarkan kue dagangan orang tuanya. Lalu
ada juga seorang siswa yang ternyata selama ini tidak dirawat oleh ibu
kandungnya. Ia dibesarkan tanpa ayah dan ibu kandung sebab ayah kandungnya
sendiri yang memberikan dia kepada orang lain yang kini menjadi ibu angkatnya
dan masih banyak lagi perjalanan kehidupan siswa-siswa lainnya yang menggugah
hati. Karena hal-hal tersebutlah sekarang saya lebih mengerti mengapa mereka berkelakuan
buruk di sekolah, mengapa mereka terkadang bersikap manja, dan mengapa mereka
membuat kesenangan sendiri di sekolah. Mereka mencoba menyembunyikan perasaan
sedih mereka dengan tawa dan senyuman. Semua itu mereka lakukan karena mereka
menginginkan perhatian, kasih sayang, dan mereka mencoba menghibur diri sendiri
saat bersama teman-temannya berharap mendapatkan kepuasan hati meski hanya di
lingkungan sekolah.
0 komentar:
Posting Komentar