Senin, 15 Oktober 2012

Perhatian bak Kebutuhan


Perhatian Prioritas Utama

Semua orang tua tentu ingin melihat anak-anaknya bermasa depan sukses. Berbagai cara dan usaha dilakukan agar generasi-generasi penerus keluarganya berkehidupan layak bahkan lebih dari layak. Layak menjadi “orang” di masa yang akan datang. Namun sudah tepatkah para orang tua menerapkan cara untuk mendidik anaknya menuju jalan kesuksesan? 

Lain orang, lain pula akal pikirannya. Lain orang tua, tentu lain pula cara mendidik anak-anaknya. Meskipun para orang tua memiliki metode yang berbeda dalam mendidik anak-anaknya, tetapi tujuan mereka tentulah sama, yaitu mendidik generasinya agar menjadi generasi yang terbaik dari yang terbaik. Namun terkadang orang tua memilih cara yang salah dalam mendidik anak-anaknya. Tanpa mereka sadari kesalahan kecil itu akan menimbulkan akibat yang fatal bagi kehidupan buah hatinya. Contohnya saja orang tua yang memiliki kesibukan yang padat, bahkan mugkin lebih padat dari jalan-jalan raya Jakarta yang selalu mengalami kemacetan. Uang mereka berhamburan, harta mereka melimpah, semua kebutuhan hidup anaknya secara fisik terpenuhi, tetapi satu keinginan anaknya yang tidak terpenuhi, yaitu perhatian. 

Perhatian merupakan satu kata yang penuh arti bagi kehidupan, atau dapat pula dikatakan sebagai kebutuhan hidup manusia. Seseorang yang tidak mendapatkan perhatian akan mengalami masalah bahkan membuat masalah. Orang tua yang hanya disibukkan dengan job-job duniawi akan sulit untuk mendidik anak-anaknya secara layak. Tidak ada waktu untuk mereka berkomunikasi dengan anak-anaknya. Namun masalah ini sebagian besar terjadi di kota-kota metropolitan. Nah, sekarang mari kita tinjau masalah yang serupa dengan ini yang terjadi di tanah kelahiran kita, tanah rencong.

Aceh khususnya Banda Aceh bukanlah kota metropolitan, tetapi para orang tua di Aceh tidak kalah sibuknya dengan orang-orang kota metropolitan. Sebagai contoh orang yang berprofesi sebagai PNS. Mereka kerja dari pagi pukul 08.00, istirahat sekitar pukul 12.00, lalu kembali bekerja hingga petang menjelang (itu bagi PNS yang disiplin, karena ada sebagian PNS yang hanya datang ke kantor untuk sekedar absen). Mereka hanya dapat berkumpul dengan keluarga pada malam hari, dan saat itu pun mereka telah kelelahan sehingga hanya berbaring atau bermalas-malasan di rumah. Mereka tidak sempat mengontrol bahkan menanyakan bagaimana hari-hari yang dijalani anak-anak mereka, tidak menanyakan bagaimana hasil belajar anaknya di sekolah, apa yang terjadi di sekolah, kesulitan-kesulitan apa yang anaknya hadapi di sekolah. Seorang anak akan menjadi semakin tertutup jika orang tua tidak mulai membuka hatinya untuk selalu terbuka pada anak. Anak yang menyimpan sendiri masalah-masalahnya akan mempengaruhi psikologisnya. Anak yang kurang mendapatkan perhatian dari keluarganya akan mencari perhatian lain di lingkungan luar dengan cara yang cenderung ke arah negatif, seperti mengganggu teman-temannya di sekolah, membuat keributan saat sedang belajar di luar rumah, membuat masalah di sekolah, dan lain sebagainya. Dengan tidak mendapatkan perhatian dari keluarga, anak juga akan kurang atau bahkan tidak memiliki moral dan etika yang baik. Memang di sekolah anak juga dididik agar menjadi anak yang bermoral, tetapi itu bisa saja tidak mempengaruhi jiwa anak jika dalam lingkungan keluarga dan pergaulannya tidak diintegrasikan nilai-nilai luhur dalam kehidupan.

Anak membutuhkan perhatian lebih dari orang tuanya. Mereka ingin dipuji, disanjung, diberi semanagat. Orang tua yang baik adalah orang tua yang selalu ada disisi anaknya ketika anaknya membutuhkan kehangatan kasih sayangnya. Orang tua berperan sebagai pendidik jika berada di depan anaknya, sebagai motivator saat berada di belakangnya, dan sebagai teman yang selalu merangkulnya di saat ia mulai kehilangan arah ketika berada di sampingnya. 
Orang tua adalah motivator, penyemangat, pengarah. Orang tua bagaikan akar pohon yang dapat membantu kehidupan bagian-bagian terkecilnya. Melalui akar, mineral dan berbagai kandungan yang dibutuhkan pohon tersalurkan dengan baik, begitu juga dengan orang tua, melalui orang tualah berbagai pendidikan dapat tersalurkan kepada anak dengan baik. Anak merupakan preoritas utama yang dididik dan diajarkan sehingga menjadi generasi penerus yang berilmu dan bermoral.


Tara Astika
Mahasiswa Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh



0 komentar: